Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 08. Good News -- 16 Golden rules for conversations with Muslims
This page in: -- Chinese -- English -- French -- German? -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous lesson

08. KABAR BAIK UNTUK ORANG-ORANG MUSLIM
APPENDIX

16 - HUKUM EMAS DALAM PERCAKAPAN DENGAN ORANG-ORANG MUSLIM



Hukum 1: Berdoa, Berdoa, Berdoa

Missi kepada orang-orang Muslim adalah sebuah peperangan rohani. Hanya Kristus yang bisa mengubahkan orang-orang Muslim. Karena itu doa adalah dasar yang mutlak bagi missi yang bekerja di antara orang-orang Muslim. –- Berdoa agar semua yang tertutup akan dibukakan, bahwa mereka yang mencari akan menemukan jalan kepada Yesus, dan bahwa mereka yang bertobat akan tetap tinggal di dalam Kristus. – Berdoa sebelum penjangkauan, agar Kristus memberikan anugerah, berdoa selama percakapan, agar Yesus akan menuntun dan membimbing; berdoa setelah pertemuan, gar berita yang disampaikan tidak akan hilang.

Hukum 2: Pelayanan Kasih Praktis

Titik buta yang tidak tersentuh di dalam ladang visi untuk Islam adalah pelayanan sukarela atas dasar kasih. Di sini mereka menyatakan kasih Allah kepada musuh-Nya dengan cara yang unik. – Contoh: a) Mengunjungi pengungsi Muslin dan mendampingi mereka ketika mereka perlu mengisi form di pemerintahan setempat; b) mengunjungi orang-orang Muslim yang sedang sakit; c) Menunjukkan ketertarikan kepada kebiasaan dan sejarah hidup Muslim; d) tanggapi secara serius keraguan dan kekecewaan orang-orang Muslim yang sedang mencari kebenaran; e) Jangan meninggalkan para petobat ketika mereka dianiaya karena pertobatan mereka.

Hukum 3: Setiap Muslim Berbeda

Kita tidak boleh menyamaratakan semua orang Muslim hanya menjadi satu kategori, namun, dengan bijaksana memperhatikan masing-masing orang Muslim secara pribadi. – Mereka yang berlatar belakang Turki, contohnya, berbeda dengan Arab, anda juga harus berbicara dengan cara yang berbeda antara dengan mereka yang berpendidikan dengan yang tidak berpendidikan (buta huruf); juga ada orang Muslim radikal dan ada juga konservatif yang membutuhkan jawaban yang berbeda sama seperti antara kaum Muslim tradisional atau yang sekuler; keyakinan kaum Muslim ortodoks berbeda dengan mereka yang berasal dari sekte atau kelompok khusus di dalam Islam; wanita juga tidak hidup dengan cara yang sama dengan pria sebagaimana berbeda juga antara anak-anak dengan orang dewasa.

Hukum 4: Belajar dari Para Petobat

Para missionaris yang paling efektif di antara orang-orang Muslim adalah orang-orang Kristen yang aktif, yang memiliki latar belakang mantan Muslim. Mereka tidak perlu lagi belajar bahasa dan budaya dari iman mereka yang lama. Mereka mengenai Islam dari dalam, dan tahu bahwa ada kemungkinan untuk keluar dari sana. Semua orang yang secara rutin mendampingi para petobat yang memiliki hati missi akan belajar lebih cepat tentang bagaimana menjangkau orang-orang Muslim. Bagian dari ini adalah untuk mendukung para petobat itu secara fisik dan emosi serta untuk melayani mereka dimana perlu.

Hukum 5: Pakai Alat-Alat Media

Kalau anda memakai literatur (sebagai contoh sebuah Alkitab, Injil, booklet penginjilan atau traktat), kaset audio, CD, video Kristen atau penginjilan memekai website internet, anda bisa secara signifikan meluaskan jangkauan pelayanan missi anda di antara orang-orang Muslim. –Sebuah perkunjungan atau pertemuan sangat terbatas waktunya. Dengan pertolongan alat media yang anda tinggalkan, seorang Muslim bisa mencerna lebih lama dan lebih banyak lagi dengan berita Injil. –Lebih lagi, ia bisa melakukannya dalam lingkungan yang sangat mendukung dan ancaman yang lebih sedikit kepada dirinya, ketika ia di dalam kesunyian ruangannya, merenungkan apa yang ditawarkan Yesus kepadanya.

Hukum 6: Kesabaran

Biasanya memakan banyak waktu bagi seorang Muslim untuk membuka dirinya kepada Injil dan menyerahkan diri kepada Yesus. Dan bahkan memakan waktu yang jauh lebih lama lagi bagi dia untuk mengalami pembentukan menjadi seperti Kristus setelah pertobatannya. Di sini kesabaran yang tinggi diperlukan : a) Kesabaran ketika seorang Muslim menyerang Injil (tidak setiap serangan harus ditanggapi serius seperti serangan lainnya); b) kesabaran ketika seorang Muslim jatuh kembali kepada pola perilaku Islam mereka yang lama (makan waktu lama sebelum Shariat Islam di dalam hatinya diganti dengan Hukum Kristus); c) Kesabaran ketika seorang petobat mengalam penganiauaan (di sini, juga, waktu akan menyembuhkannya dan menolong dia mengatasi luka-lukanya).

Hukum 7: Tindak Lanjut lebih penting dibandingkan Penginjilan

Jaman ini menjadi relatif lebih mudah untuk memanggil orang-orang Muslim kepada iman di dalam Yesus. Namun, jauh lebih sulit untuk memelihara para petobat itu untuk tetap percaya kepada Yesus dan membawa mereka ke dalam Gereja Kristen. Karena itu tindak lanjut di antara para petobat itu merupakan tantangan yang jauh lebih besar di jaman ini dibandingkan dengan penginjilan. Melahirkan seorang anak itu lebih mudah dibandingkan dengan membesarkannya! Tindak lanjut yang praktis bisa mencakup, misalnya, kalau perlu menemukan pasangan hidup atau pekerjaan bagi petobat baru itu, dan bahkan menyediakan baginya keluarga yang baru, kalau ia diusir dari rumahnya., --Dalam kasus yang luar biasa, menyiapkan pengobatan bagi dia kemungkinan diperlukan, kalau petobat baru itu dianiaya oleh teman-teman seiman lamanya yang berusaha untuk mengadilinya dan mengembalikannya ke Islam.

Hukum 8: Keahlian akan sangat menolong

Barangsiapa mengambil waktu untuk belajar lebih banyak tentang Islam, dan untuk mencari jawaban-jawaban Kristen kepada Islam, akan sangat mendapatkan banyak keuntungan bagi pelayanannya di antara orang-orang Muslim. Hanya seorang tabib yang banyak belajar mengenai penyakit dan pengobatannya yang bisa, dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi, berusaha untuk menyembuhkan dan mencegah penderitaan itu. – Juga akan sangat menolong kalau anda memahami tentang budaya dan bahasa orang-orang Muslim yang berhubungan dengan anda. Di sini para petobat yang aktif akan membawa keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang Kristen. Karena itu, mereka bisa menjadi lebih efektif di dalam missi penjangkauan mereka di antara orang-orang Muslim dan kita harus bertobat serta belajar dari mereka.

Hukum 9: Ajukan Pertanyaan dan Baca Referensi dengan Keras

Islam adalah agama ketundukan dan ketaatan yang tidak bersyarat. Pertanyaan dan perenungan yang aktif tidak dibiasakan di sana. Keadaan ini harus dilawan dengan anda memperkenalkan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot yang masuk akal bagi orang-orang Muslim ketika anda bertemu dengan mereka. – Jauh lebih baik kalau ada seorang Muslim yang membaca dengan keras teks dari Alkitab, dan kemudian menanyakan kepadanya apa arti teks yang baru dibacanya, dan kemudian anda juga membaca teks Alkitab itu dengan keras serta menjelaskan apa artinya.

Hukum 10: Menghafal Ayat-Ayat Alkitab

Pada masa kecilnya, banyak orang Muslim yang menghafalkan bagian dari Al-Quran. Cara yang terbaik untuk menghadapi lapisan rohani yang sangat tebal di dalam kesadaran orang Islam ini adalah dengan meminta agar orang-orang Muslim yang mencari kebenaran untuk menutupi pikiran bawah sadarnya itu dengan Firman Allah. – Karena itu, penghafalan teks dari Alkitab adalah cara yang sangan baik dalam melayani orang-orang Muslim. Untuk menjadi teladan, kita juga harus melakukan hal yang sama dan juga menghafalkan ayat-ayat Alkitab bersama dengan mereka.

Hukum 11: Percakapan satu lawan satu lebih baik dibandingkan dengan Diskusi Kelompok

Menurut Syariat, barangsiapa meninggalkan Islam harus dibunuh kalau ia tidak bertobat dalam tiga hari. Bagi orang-orang Muslim merupakan sebuah penghinaan kalau mereka membuka diri kepada iman Kristen. – Kalau beberapa orang Muslim bersama-sama berbicara mengenai Kristus, masing-masing akan takut bahwa yang lainnya akan mengkhianatinya kalau ia menunjukkan ketertarikan yang terlalu besar kepada Injil. Dalam percakapan dengan seorang pribadi Muslim, lebih mudah bagi mereka untuk menemukan dimana pendirian mereka mengenai Kristus. Karena alasan ini, percakapan satu lawan satu lebih baik dibandingkan dengan diskusi kelompok.

Hukum 12: Pria dengan Pria dan Wanita dengan Wanita

Perbedaan jenis kelamin memainkan peranan yang berbeda di dalam Islam dibandingkan dengan di dalam Kekristenan. – Kalau seorang pria berbicara dengan seorang wanita Muslim sendirian, ia akan dicurigai oleh orang-orang Muslim akan mengambil keuntungan secara seksual atas wanita itu. – Kalau seorang wanita Muslim berbicara sendirian dengan seorang pria, maka orang-orang Muslim akan terbawa untuk mengambil kesimpulan bahwa wanita itu sedang menawarkan tubuhnya kepada pria itu. – Untuk menghindari kesalah-pahaman yang demikian, sangat dianjurkan bahwa pria hanya berbicara dengan pria dan wanita hanya berbicara dengan wanita.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on July 03, 2013, at 10:13 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)