Mobile device - Print - Bottom

Next Chapter

Penyaliban: Fakta, bukan Fiksi

---

Alkitab adalah sebuah landasan di mana banyak palu telah dipatahkan, namun musuh-musuhnya tidak pernah lelah be-rusaha untuk membuat kesan terhadapnya. Ahmed Deedat dari Islamic Propagation Centre di Durban tidak banyak membuat kemajuan dengan bukunya "Apakah Kristus Disalibkan?" (“Was Christ Crucified?”) meskipun lebih dari seratus ribu eksemplar akhirnya disebarkan, tetapi alih-alih meninggalkan proyeknya, ia telah menerbitkan sebuah serangan baru terhadap iman Kristen dalam bentuk bukletnya yang berjudul "Penyaliban atau Fiksi Penyaliban?" (“Crucifixion or Cruci-Fiction?”)

Tema keseluruhan dari publikasi ini adalah bahwa Yesus ada-lah seorang yang memiliki temperamen dan karakter yang lemah yang merencanakan kudeta yang gagal di Yerusalem dan secara kebetulan selamat dari salib. Teori ini tidak mem-iliki dasar Alkitabiah dan bertentangan dengan Al-Qur'an yang mengajarkan bahwa Yesus tidak pernah disalibkan (Surah An-Nisaa' 4:157). Teori ini hanya dipromosikan oleh sekte Ahmad-iyah di Pakistan yang telah dinyatakan sebagai sekte minoritas non-Muslim. Hanya Deedat yang tahu mengapa ia terus men-dukung sebuah sekte yang telah didiskreditkan dan mengapa ia menganjurkan sebuah teori yang merupakan laknat bagi orang Kristen dan Muslim sejati.

Dalam buku kecil ini kami akan memberikan sanggahan ter-hadap publikasi Deedat, dengan memusatkan perhatian hanya pada pokok bahasan yang sedang dibicarakan tanpa memba-has banyak hal dalam risalahnya di mana ia menyimpang dari pokok bahasan yang sebenarnya atau hanya menulis secara retorik.

Mobile device - Print - Top