Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 015 (The Effect)
Previous Chapter -- Next Chapter 19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 2 - MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS
2. MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS SANG MESIAS: SEBUAH TINJAUAN UMUM
E. EfekKetika ketenaran Mesias menyebar, banyak orang mengikuti-Nya untuk mendengar firman-Nya dan disembuhkan. Kadang-kadang jumlah mereka yang besar menghalangi akses kepada-Nya. Suatu kali teman-teman dari seorang pria yang menderita kelumpuhan harus menurunkan orang lumpuh itu melalui atap untuk mendapatkan akses kepada Yesus. Sering kali dengan susah payah Dia menemukan waktu untuk makan dan bersantai. Kadang-kadang Ia hanya menyendiri di suatu tempat yang terpencil untuk berdoa. (Markus 1:45; 3:20, 21; Lukas 3:15, 16) Beberapa orang percaya kepada-Nya setelah mendengar pengajaran-Nya dan melihat mukjizat-mukjizat-Nya: “... banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.” (Yohanes 2:23) Pada umumnya mereka takjub dan memuji Allah. Mereka belum pernah melihat sesuatu yang sebanding: “Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat” (Matius 15:31) “Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.” (Lukas 7:16,17) “Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."” (Lukas 5:26) Yang lain tersinggung pada Yesus dan menunjukkan kurangnya iman: “Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Yesus mengutus kedua belas rasul. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.” (Markus 6:1-6) Beberapa anggota keluarga-Nya sendiri menganggap Dia gila. Di Yerusalem, para ahli Taurat mengklaim bahwa Dia dirasuki oleh Beelzebul, penghulu setan. Beelzebul, kata mereka, memampukan Dia untuk mengusir setan. Alkitab mencatat tujuh mukjizat yang dilakukan Yesus pada hari Sabat (Lukas 4:31, 38; 6:6; 13:14; 14:1; Yohanes 5:10; 9:14). Beberapa mukjizat dilakukan-Nya hanya karena belas kasihan; mukjizat yang lain dilakukan-Nya untuk menunjukkan bahwa menyembuhkan pada hari Sabat, hari peristirahatan, adalah hal yang diperbolehkan dan pantas dilakukan. Memelihara hari Sabat dengan tidak bekerja pada hari itu bukan berarti menghentikan perawatan orang sakit dan yang menderita. Yesus tetap bekerja dan begitu juga Bapa-Nya di surga. Yesus menegur para pemimpin agama karena salah mengartikan kekudusan hari Sabat. Pada suatu kesempatan, Ia berkata kepada seorang pemimpin rumah ibadat: “Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu.” (Lukas 13:15-17) Mukjizat Yesus mencapai puncaknya ketika Dia membangkitkan Lazarus dari kematian. Peristiwa ini terjadi di Betania dekat Yerusalem, dan disaksikan oleh beberapa orang yang segera melaporkan peristiwa tersebut kepada orang-orang Farisi, sekelompok pemimpin agama Yahudi yang pada umumnya menentang Yesus dan pelayanan-Nya. Orang-orang Farisi mengakui mukjizat Yesus. Namun, bukannya bersyukur kepada Allah dan mengakui Yesus dan pelayanan-Nya, mereka malah berkomplot untuk melawan-Nya. Dalam waktu yang sangat singkat, mereka membujuk penguasa Romawi untuk menghukum mati Yesus dengan dalih bahwa sebagai Mesias (Raja), Dia adalah ancaman bagi kaisar Romawi. Ketika Yesus dihukum mati, tampaknya pelayanan-Nya yang memberi kehidupan juga mati bersama-Nya - sampai Dia, yang telah membangkitkan Lazarus dari antara orang mati, juga bangkit dari antara orang mati. (Lihat Bab 7, 8). |