Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 035 (Everything Is Possible for Him Who Believes)
This page in: -- English -- French -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 2 - MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS
5. SETAN-SETAN DIUSIR
F. Kisah-kisah Pengusiran Setan yang Lain

d) “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya”


“Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.’” (Markus 9:14-29)

Ketika Yesus turun dari gunung Tabor bersama ketiga murid-Nya, seorang laki-laki membawa anaknya yang kerasukan roh jahat kepada Yesus untuk disembuhkan. Menurut sang ayah, roh jahat itu menyebabkan anak itu mengalami serangan epilepsi yang membuatnya bisu. Dia menambahkan bahwa murid-murid Yesus tidak dapat mengusir roh jahat tersebut. Dengan kecewa Yesus mengakui kurangnya iman bahkan pada murid-murid-Nya sendiri.

Ketika anak itu dibawa kepada Yesus, ia mengalami kejang-kejang lagi. Sang ayah menjelaskan bagaimana roh jahat itu berusaha menghancurkan anak itu dengan melemparkannya ke dalam api atau air, dan kemudian memohon kepada Yesus: “Jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” (Markus 9:22)

Tanggapan Yesus jelas menunjukkan bahwa kemampuan-Nya untuk menyembuhkan anak itu bukanlah masalah. Dia memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Tetapi apakah para pemohon memiliki iman? “Jika kamu dapat?” ulang Yesus. “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya” (Markus 9:23). Ayah itu langsung berseru: “Aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini” (Markus 9:24)! Yesus kemudian memerintahkan roh jahat itu untuk meninggalkan anak itu. Ketika anak itu kelihatannya sudah mati, Yesus menolongnya untuk berdiri.

Allah sanggup! Jadi Yesus, sebagai wakil dan kehadiran Allah di dunia, juga sanggup! Pertanyaannya adalah keberadaan dan ukuran iman seseorang, iman sebagai kabel listrik yang menghubungkan dirinya dengan kuasa Allah atau sebagai pipa yang mengeluarkan air dari dalam sumur. Iman kepada Yesus memungkinkan orang untuk mengambil bagian dalam kuasa ilahi. Doa itu sendiri adalah ekspresi dari iman ini.

Tetapi ketika kabel listrik terputus, aliran listrik pun terhenti. Demikian juga air tidak dapat mencapai tujuannya ketika pipa airnya putus. Dalam hal ini, Kitab Suci pada beberapa kesempatan menyatakan bahwa Yesus tidak memiliki kuasa untuk melakukan pekerjaan besar.

Dan kurangnya iman inilah yang mendorong Yesus untuk menyebut orang-orang, termasuk murid-murid-Nya, sebagai “generasi yang tidak percaya”. Iman yang sejati mengakui adanya kemungkinan untuk menggunakan kuasa Yesus. Iman yang sejati memahami bahwa kecukupan kita berasal dari Allah. Segala perkara dapat kutanggung, kata Rasul Paulus, melalui Mesias yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on October 11, 2024, at 02:39 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)