Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 052 (The Cross of Jesus the Messiah: God’s Supreme Revelation of His Holiness and our Human Sinfulness)
Previous Chapter -- Next Chapter 19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 3 - ALLAH MENYEMBUHKAN HARI INI
8. KEMATIAN DAN KEBANGKITAN SANG MESIAS: OBAT ALLAH UNTUK DOSA DAN KEMATIAN
B. Makna Kematian dan Kebangkitan Yesus Sang Mesias di Kayu Salib
b) Salib Yesus Sang Mesias: Penyataan Tertinggi Allah tentang Kekudusan-Nya dan Keberdosaan Kita sebagai ManusiaKetika Allah menciptakan Adam dan Hawa, Dia membuat perjanjian dengan mereka. Dia berjanji untuk memberkati mereka dan merawat mereka. Sebaliknya, Dia mengharapkan mereka untuk mengakui Dia saja sebagai Allah dan menaati serta melayani-Nya. Untuk menunjukkan kepada manusia kekudusan-Nya dan kehendak-Nya yang kudus bagi mereka, Dia memberikan Sepuluh Perintah Allah kepada umat-Nya melalui nabi Musa yang agung (lihat Keluaran 20:1-17). Inilah Sepuluh Perintah Allah:
Sepuluh Perintah Allah dirangkum dalam dua perintah agung ini:
Alkitab secara terus-menerus menjelaskan dimensi penuh dari makna dan penerapan perintah-perintah Allah. Alkitab mengukur ketaatan dan ketidaktaatan bukan hanya dari apa yang dilakukan seseorang tetapi juga dari apa yang tidak dilakukannya, bukan hanya dari tindakan lahiriah tetapi juga dari motif hati di balik tindakan tersebut. Seseorang membunuh orang lain tidak hanya dengan tindakan eksternal, pistol atau pisau tetapi juga dengan kebencian di dalam hatinya. Berhala-berhala tidak hanya ada di luar diri kita, tetapi juga di dalam hati kita. Oleh karena itu, Alkitab menyebut ketamakan sebagai penyembahan berhala (Kolose 3:5). Demikian pula menurut Alkitab: “Kamu telah mendengar firman, ‘Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: 'Kasihilah musuhmu …’” (Matius 5:43,44) “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” (I Yohanes 4:19-21) “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” (Yakobus 2:10) Apakah Anda siap untuk menguji diri Anda sendiri, gaya hidup Anda dan perilaku Anda dalam terang perintah-perintah Allah - dengan jujur? Apakah Anda berpikir bahwa Anda adalah orang yang baik, bahwa Anda selalu melakukan yang benar dan tidak berbuat salah, bahwa semuanya baik-baik saja antara Anda dengan Allah dan antara Anda dengan sesama Anda? Namun, yang lebih penting dari apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda sendiri adalah apa yang Allah pikirkan tentang Anda! Perintah-perintah di atas adalah ukuran-Nya bagi Anda untuk mengukur tindakan Anda; perintah-perintah tersebut berfungsi sebagai mesin sinar-X-Nya untuk memungkinkan Anda melihat kondisi rohani hati Anda seperti yang Dia lihat. Apakah Anda mengasihi Allah dengan segenap hati Anda? Apakah Anda lebih mementingkan uang, kekuasaan, kekayaan, pendidikan, atau hal atau orang lain daripada Allah? Apakah Anda mengasihi sesama Anda seperti diri Anda sendiri? Apakah Anda mengasihi mereka demi mereka atau demi diri Anda sendiri? Jika Anda berbuat curang, menipu, menyogok, mengingini, mencuri, bertengkar, membenci, Anda tahu bahwa itu adalah tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan hati Anda, ada sesuatu yang salah di antara Anda dengan Allah, di antara Anda dengan sesama. Namun, pernahkah terpikir oleh Anda bahwa ketika kita tidak menaati Allah dan melanggar perjanjian kudus kita dengan Allah yang kudus, kita juga memutuskan hubungan kudus kita dengan Allah, menghancurkan diri kita sendiri, dan bahkan menyakiti hati Allah? Ya, karena Allah Pencipta kita itu kudus dan mengasihi kita, kita tidak hanya melanggar hukum-Nya tetapi juga hati-Nya! Lalu, bagaimana Dia dapat menunjukkan kepada kita betapa beratnya dosa kita, betapa pentingnya kita untuk bertobat, kerinduan-Nya untuk mengampuni kita, mengubah kita, menjadikan kita kudus dan benar, serta memulihkan hubungan perjanjian kita yang kudus dengan-Nya? Tentunya bukan dengan mengulangi hukum-hukum yang lama atau memperkenalkan hukum-hukum yang baru! Sebaliknya, hanya melalui salib Mesias sajalah Allah menunjukkan kekudusan dan kebenaran-Nya kepada kita dan menawarkan kepada kita diagnosis-Nya yang menentukan tentang penyakit manusia yang membawa kematian. Bagaimana dengan lebih jelas lagi selain melalui Salib Mesias, Allah dapat menyatakan murka-Nya terhadap dosa dan menyatakan bahwa upah dosa adalah maut! Pada saat yang sama, salib Mesias juga merupakan obat dari Allah untuk penyakit kita. |