Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 20-For Readers of the Qur'an -- 009 (The Right Judgment According to the Gospel)
Previous Chapter -- Next Chapter 20. Bagi Para Pembaca Al-Quran
BUKLET 1 - KETIDAKBERSALAHAN INJIL KRISTUS
Penghakiman yang Benar Menurut InjilTeks Surah al-Ma'idah 5:46-47a, yang pada akhirnya berbicara tentang umat Injil, dirangkum dalam Al-Qur'an dalam satu kalimat - Surah al-Ma'idah 5:47b, yang berisi sebuah ketetapan hukum yang tegas. Muhammad memerintahkan orang-orang Kristen, dengan cara yang lembut, untuk tidak mengikuti agama atau hukum lain, tetapi hanya berpegang teguh pada Injil dan hidup sesuai dengan Injil, jika tidak, ia akan menganggap mereka sebagai “para pelanggar yang najis”. Muhammad membayangkan bahwa Injil mirip dengan Syariah Musa. Oleh karena itu ia mengizinkan dan memerintahkan orang-orang Kristen untuk menghakimi urusan mereka sendiri, sesuai dengan kitab mereka dan memutuskan serta membentuk budaya mereka sesuai dengan Injil. Satu-satunya ayat ini memberikan kebebasan kepada umat Kristiani untuk mempraktikkan iman dan hak-hak mereka, berdasarkan Injil, di negara Islam tanpa keberatan apa pun. Ayat yang unik ini juga menjamin hak khusus bagi umat Kristen untuk tetap bebas sebagai non-Muslim, menikmati perlindungan Muslim di negara-negara Islam, karena mereka memiliki wahyu Allah SWT yang dipercayakan kepada mereka. Allah tidak akan mengizinkan mereka untuk menjadi penganut Budha, Hindu, Yahudi, atau Muslim, tetapi mereka harus hidup sesuai dengan Injil dan mengakui iman mereka. Semua orang Kristen dan Muslim harus mengenali ayat-ayat penting ini, menyimpannya di dalam hati dan hidup sesuai dengan ayat tersebut (Surah al-Ma'idah 5:46-47). Sebenarnya, Putra Maryam menyatakan sekitar 500 perintah dalam Injil-Nya dan meringkasnya dalam satu ketetapan rohani, Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34) Dalam perintah ini, Kristus menjadikan kasih, pelayanan, dan pengorbanan-Nya sebagai satu-satunya aturan, dan ukuran bagi hukum-Nya. Dia, Dia sendiri, adalah hukum kita, dalam arti yang sesungguhnya. Kita, pada umumnya, tidak dapat mengasihi dan melayani seperti yang Kristus lakukan. Namun, rasul Paulus menjelaskan jawaban alkitabiah dari perintah yang agung ini, "Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5) Tuhan menyuntikkan kuasa kasih-Nya ke dalam diri setiap orang yang ingin memenuhi hukum Kristus. Barangsiapa yang tidak mencari kuasa kebaikan Allah tidak akan dapat hidup sesuai dengan hukum Kristus. Semua ide, kuasa dan hukum yang tidak berasal dari Injil yang kudus dan kasih Kristus bukanlah hukum ilahi. |