Grace and Truth

This website is under construction !

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- 08. Good News -- 12 Is the Trinity a lie?
This page in: -- Chinese -- English -- French -- German? -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous lesson -- Next lesson

08. KABAR BAIK UNTUK ORANG-ORANG MUSLIM
TRITUNGGAL 1 - 5 : Menjawab tuduhan orang-orang Muslim bahwa Allah bukanlah Bapa, Anak dan Roh Kudus

12 - APAKAH KE-TRITUNGGALAN ALLAH ADALAH DUSTA?



TANTANGAN: Orang-orang Kristen percaya bahwa Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Atas dasar Al-Quran, orang-orang Muslim dengan keras menolak keyakinan Allah Tritunggal di dalam Injil. Apakah Ke-Tritunggalan Bapa, Putera dan Roh Kudus merupakan suatu dusta? Apakah Al-Quran menolak ke-Tritunggalan Allah dalam pemahaman Kristiani?

JAWABAN: Di dalam Al-Quran ada lebih dari 30 bagian yang nampaknya menolak keyakinan Kristen akan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Semuanya itu bisa digolongkan dalam 13 pernyataan. Namun, tidak satupun dari pernyataan itu, yang secara tepat menyentuh keyakinan Kristen mengenai Allah Tritunggal:

1. Manusia tidak diijinkan untuk menyekutukan makhluk lain dengan Allah: Tuduhan menyekutukan atau menggabungkan makhluk lain dengan Allah (syirik) sering nampak di dalam Al-Quran, sebagai contoh: “…maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya)!” (Q.S 23:92). Ini menjelaskan tentang manusia yang mengambil suatu makhluk dan kemudian menyembahnya di samping Allah. Orang-orang Kristen dengan tegas menolak melakukan hal yang demikian. Putera dan Roh Kudus bukanlah tuhan-tuhan tambahan di samping Bapa, tetapi adalah satu dengan Dia.

2. Tidak ada manusia yang menjadi tuhan selain Allah: “Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, .... …” (Surat al-Anbiya' 21:29) Orang-orang Kristen juga percaya demikian. Tidak ada manusia atau malaikat yang bisa mengatakan, “Aku adalah Allah,” karena mereka semua hanyalah makhluk Allah.

3. Tidak ada tiga allah, dan hanya ada satu Allah: “. . . Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa.” (Surat al-Nisa' 4:171). Orang-orang Kristen meyakini hal itu juga. Mereka tidak percaya kepada tiga allah, tetapi kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus sebagai satu-satunya Allah.

4. Allah bukan salah satu dari antara tiga: “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", ...” (Surat al-Ma'ida 5:73) Ini, juga ditegaskan oleh orang-orang Kristen. Allah bukanlah salah satu dari tiga: Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah Allah yang satu dan unik.

5. Allah bukanlah al-Masih: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera … ” (Surat al-Ma’ida 5:17, 72) Tidak ada orang Kristen yang mengatakan, “Tidak ada Allah selain Kristus, dan kami hanya menyembah Dia.” Namun, mereka, sebagaimana yang ditulis di dalam Al-Quran, percaya bahwa Kristus adalah Firman Allah yang menjadi manusia.

6. Allah tidak menambahkan kepada diri-Nya satu ilah lain yang dilahirkan (walad): Pernyataan ini muncul 13 kali di dalam Al-Quran, sebagai contoh, “Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak yang dilahirkan-Nya (walad)". Maha Suci Allah! Tidak demikian! …” (Surat al-Baqara 2:116; lihat juga Q.S 10:68; 17:111; 18:4; 19:35; 19:88-92 (tiga kali); 21:26; 23:91; 25:2; 39:4 dan 72:3) Orang-orang Kristen menolak, sebagaimana orang-orang Muslim juga, pandangan apapun bahwa Allah mengambil bagi diri-Nya suatu pribadi Ilahi yang dilahirkan (walad) secara alamiah, yaitu dilahirkan melalui ayah duniawi dan dilahirkan oleh ayah duniawi itu. Bapa, Putera dan Roh Kudus tidak menjadi satu pada suatu waktu di masa lalu, namun, Bapa, Putera dan Roh Kudus sudah dari kekekalan adalah Allah yang satu dan unik. Bapa tidak menambahkan kepada diri-Nya sebagai Allah suatu pribadi yang dilahirkan secara manusia, namun, dengan menjadi manusia, Putera yang kekal yang selalu menjadi satu dengan Bapa, menjadi Pribadi yang dilahirkan secara manusia (walad), ketika anak dara Maria melahirkan-Nya.

7. Allah tidak memiliki seksualitas seperti manusia: “…Bagaimana Dia (yaitu Allah) mempunyai anak (walad) padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu;” (Surat al-An'am 6:101; lihat juga Surat 5:116). Orang-orang Kristen menolak hal itu juga. Allah tidak menjadi seorang laki-laki untuk bisa menjalani hubungan seksual dengan seorang wanita dari dunia ini dan mendapatkan seorang anak darinya, yang kemudian harus dilahirkannya. Namun, tanpa melalui istri, sang Anak langsung ada dari Bapa, bukan secara seksual tetapi secara rohani, dan di dalam Roh Kudus sang Putera tetap menjadi satu dengan Bapa. Anak yang kekal menjadi manusia, dengan dilahirkan oleh anak dara Maria.

8. Allah tidak beranak: “Dia (yaitu Allah) tiada beranak (lam yalid) …” (Surat al-Ikhlas 112:3) Al-Quran mengartikan pernyataan ini dalam artian seksualitas. Orang-orang Kristen tidak percaya akan kelahiran sang Putera dalam arti seksualitas muncul dari Bapa sebagai ibu-Nya. Namun, sang Putera adalah anak secara langsung secara rohani dari Bapa, yang speenuhnya satu dengan Dia.

9. Allah tidak diperanakkan: “…dan tidak (Allah) pula diperanakkan (lam yuwlad).” (Surat al-Ikhlas 112:3) Hal yang sama terjadi di sini. Sang Putera, sebagai anak, tidak dilahirkan dalam arti seksual dari Allah sebagai ibu-Nya. Namun, Ia adalah Anak yang unik, rohani dan kekal yang langsung berasal dari Bapa, dan menjadi manusia ketika anak Maria melahirkan-Nya.

10. Allah tidak memiliki pribadi yang dilahirkan-Nya (walad): “Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak (walad), maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).” (Surat al-Zukhruf 43:81; lihat juga Surat 4:171d) Di sini, Al-Quran menjelaskan mengenai kelahiran secara seksual melalui seorang istri. Orang-orang Kristen juga percaya : Semua manusia yang dilahirkan adalah milik Allah, tetapi tidak satupun dari mereka yang adalah ilah karena dilahirkan secara seksual.

11. Kristus bukanlah anak (ibn) Allah: “…orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera (ibn) Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling!” (Surat at-Taubah 9:30) Di sini Al-Quran, paling tidak dalam pemahaman linguistiknya, hampir mendekati keyakinan yang sesungguhnya dipercaya oleh orang-orang Kristen. Dalam Perjanjian Baru Kristus disebutkan 43 kali disebut secara langsung, dan 25 kali secara tidak langsung, sebagai Anak Allah. Namun karena orang-orang Muslim tidak pernah memahami keberadaan Kristus sebagai Putera yang Ilahi tanpa kaitan dengan hal seksual, maka bahkan ayat inipun tidak menyentuh iman Kristen, karena Kristus adalah Anak dari Bapa dalam arti rohani, dan bukan dalam pemahaman seksual.

12. Manusia bukanlah anak-anak Allah: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak (abna’ = bentuk jamak untuk ibn) Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya ...” (Surat al-Ma'ida 5:18) Yang dikatakan di atas tentang Kristus Putera Allah juga harus disebutkan di sini. Orang-orang Kristen tidak menganggap diri mereka, sebagaimana tafsiran orang-orang Muslim dari ayat ini, sebagai anak-anak yang secara seksual dilahirkan oleh Allah, tetapi sebagai anak-anak rohani yang diangkat oleh Allah ke dalam persekutuan Ilahi dengan-Nya.

13. Kristus bukan Tuhan selain Allah: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya (ahbar) dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. …” (Surat at-Taubah 9:31; lihat juga Q.S 17:111) Orang-orang Kristen tidak percaya bahwa Kristus menjadi Tuhan, karena Ia menggantikan posisi Allah, tetapi karena Ia, sebagai Putera, yang sejak kekekalan adalah satu dengan Bapa dan Roh Kudus.

Sebagai tambahan untuk pernyataan-pernyataan di dalam Al-Quran di atas yang nampaknya menolak iman Kristen kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus ada beberapa bagian di dalam Al-Quran yang secara praktis menegaskan iman Kristen kepada Allah Tritunggal:

1. Allah meneguhkan Kristus dengan Roh Kudus: “…Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus...” (Surat al-Baqara 2:87, 253; lihat juga Surat 5:110, dimana beberapa dari mujizat Kristus disebutkan) Allah meneguhkan anak Maria dengan Roh Kudus, sehingga Ia bisa melakukan mujizat. Di sini Allah Bapa, Kristus dan Roh Kudus berkarya bersama. Ini adalah Allah Tritunggal yang berkarya, yang dipercaya oleh orang Kristen.

2. Kristus adalah Roh Allah:... Sesungguhnya Al Masih, 'Isa (Yesus) putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan firman-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya (yaitu Allah) …” (Surat an-Nisa' 4:171; lihat juga Suras 21:91 and 66:12) Di sini Al-Quran tidak hanya mengungkapkan adanya kerjasama antara Allah Bapa, Kristus dan Roh Kudus, tetapi juga menegaskan tentang hakekat kesatuan antara Allah Bapa, Roh-Nya dan Kristus. Ini hanya bisa dipahami dalam kerangka iman Kristen kepada Allah Tritunggal.

KABAR BURUK: Orang-orang Muslim tidak diwajibkan untuk percaya bahwa ke-Tritunggalan Allah adalah sebuah dusta. Tidak ada pernyataan di dalam Al-Quran yang secara tegas menolak wahyu di dalam Inji, bahwa Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus.

KABAR BAIK: Atas dasar Al-Quran, orang-orang Muslim bisa percaya bahwa Allah hidup dan berkarya di dalam dan dengan Kristus, sebagai Pribadi yang Tritunggal secara rohani. Karena itu, Kristus melakukan pekerjaan Ilahi (membangkitkan orang mati dan menciptakan – Q.S 3:49), hidup sekarang bersama dengan Allah di surga (Q.S 4:158), dan memiliki asma Ilahi (Firman Allah – Q.S 3:45 – dan Roh Allah – Q.S 4:171).

KESAKSIAN: Nama saya Uthman dan istri saya bernama Modina. Kami berdua tinggal di India Utara di dekat perbatasan dengan Bangladesh. Dahulu kami berdua adalah orang-orang Muslim. Saya bekerja sebagai nelayan. Untuk tambahan, saya dan istri saya mengelola sebidang tanah dan mendapatkan penghasilan dari sana. Suatu hari saya berlayar di laut untuk menangkap ikan bersama dengan enam belas teman saya sesama nelayan, ketika tiba-tiba badai yang sangat berbahaya menyerang. Kami berada sangat jauh dari pantai yang aman. Ketakutan oleh badai itu, semua berteriak meminta pertolongan kepada Tuhan dan dewa mereka, karena bukan hanya orang-orang Muslim, tetapi juga ada orang-orang Hindu di sana. Pada saat itu saya ingat sebuah kisah dari kitab Injil yang diceritakan oleh Ibu Anwara kepada saya—tentang bagaimana Kristus pernah menenangkan badai di laut. Saya mendorong teman-teman saya untuk meminta pertolongan kepada Kristus. Karena itu kami semua berdoa kepada Kristus, dan badai itu berhenti, laut menjadi tenang. Saya kembali ke rumah dan menceritakan kepada Ibu Anwara pengalaman yang sangat luar biasa itu. Saya mengatakan kepadanya bagaimana Kristus sungguh-sungguh secara langsung menyelamatkan saya dari air yang dalam. Saya mengakui dosa-dosa saya kepada Tuhan dan pergi ke gereja, dimana saya menerima baptisan, setelah saya memberikan kesaksian akan iman saya kepada Yesus. Ketika istri saya, yang sudah secara rahasia mengikut Kristus selama beberapa waktu, melihat iman yang demikian, lalu ia, juga, mendapatkan keberanian untuk meminta dibaptiskan. Hari ini kami secara teratur datang ke sebuah gereja Kristen di tempat saya, dan mengingat bahwa Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus, menyelamatkan saya dari kematian yang sebenarnya sudah pasti dalam badai di lautan luas.

DOA: Allah yang benar dan setia, kami memuliakan nama-Mu yang agung. Kami bersyukur bahwa Engkau, dalam kesatuan yang sempurna dengan Kristus dan Roh Kudus-Mu, sudah melakukan dan terus melakukan mujizat. Engkau melakukan ini bukan hanya untuk menolong kami manusia, tetapi juga untuk menyatakan diri-Mu kepada kami. Bukalah telinga dan hati kami sehingga kami bisa mendengar dan menerima Engkau, sebagaimana adanya Engkau.

PERTANYAAN: Apakah perbedaan antara ke-Tritunggalan Ilahi, yang ditolak oleh Al-Quran, dengan kesaksian Injil akan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus? Bagian-bagian Al-Quran mana saja yang menegaskan tentang ke-Tritunggalan Kristen?

UNTUK DIHAFALKAN: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20 – Perkataan Kristus kepada murid-murid-Nya)

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on July 03, 2013, at 10:12 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)