Grace and Truth

This website is under construction !

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 003 (Nomadic pagans)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN SATU: MEMAHAMI AWAL MULA ISLAM

BAB 1: WILAYAH SEBELUM ISLAM

1.1. Penyembah berhala nomaden


Sebagian besar penduduk yang tinggal di masa pra-Islam di Arab adalah pengembara yang bekerja sebagai gembala, yang berfungsi dalam unit-unit suku yang terbagi menjadi klan-klan yang lebih kecil. Mereka politeistik, menyembah banyak dewa berhala. Mereka tidak mengikuti satu agama yang menyatu tetapi sebaliknya setiap keluarga, marga atau suku menyembah dewa-dewanya sendiri, dan beberapa berhala disembah bersama dengan suku-suku lain tetapi mereka juga menyembah berhala unik lainnya bagi suku mereka sendiri. Semua yang kita ketahui tentang berhala-berhala Arab tersebut berasal sumber Islam. Faktanya, kita hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali tulisan sejarah yang berasal dari waktu yang sebenarnya, dan beberapa sumber yang kita andalkan (Kitab Berhala oleh Hisyam Ibn al-Kalbi dari Irak dan Karakter Semenanjung Arab oleh Abu Muhammad al-Hasan al-Hamdani) ditulis lebih dari seratus tahun kemudian. Akibatnya, pengetahuan kita kurang lengkap dan terkadang kontradiktif. Misalnya, kita tidak tahu banyak tentang dewa-dewa pra-Islam karena kita tidak memiliki jenis narasi mitologis yang tercatat yang menjelaskan keberadaan dewa-dewa dari agama-agama awal lainnya. Tampak jelas bahwa setiap daerah memiliki dewa-dewanya sendiri yang disembahnya, dan kita tahu nama atau gelar dari banyak dewa ini. Salah satu dewa tersebut dinamakan Allah, yang mungkin dianggap sebagai dewa tertinggi oleh beberapa orang meskipun tidak seperti Allah Islam, dia memiliki keturunan yang juga disembah sebagai dewa. Ada kemungkinan bahwa konsep dewa tertinggi ini berasal dari komunitas Kristen dan Yahudi. Namun teori lain menunjukkan bahwa istilah Allah hanyalah sebuah gelar atau deskriptor yang dapat dikenakan pada salah satu dari banyak dewa. Beberapa dari berhala-berhala ini disembah sebagai perantara oleh penyembahnya karena mereka merasa tidak layak untuk berbicara langsung kepada dewa tertinggi. Dewa lainnya diyakini memiliki roh Allah yang tertinggi yang berdiam di dalamnya, sehingga siapapun yang menyembahnya dengan benar, akan memperoleh jawaban doanya melalui roh ini.

Sementara orang-orang nomaden beribadah, mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain, agama orang-orang di perkotaan cenderung lebih maju dan mereka beribadah di kuil-kuil yang didedikasikan bagi dewa-dewa mereka. Banyak dari kuil-kuil ini ditempatkan dalam struktur berbentuk kubus (ka'bah), dan merupakan tujuan untuk ziarah tetap, ketika pengorbanan dan mengelilingi (berjalan memutari dewa-dewa terbuat dari batu) dilakukan. Pada waktu itu ada banyak ka'bah – setidaknya puluhan – yang tersebar di sekitar semenanjung. Ziarah ke ka'bah ini dilakukan oleh orang-orang Arab baik pada waktu-waktu tertentu maupun pada waktu-waktu biasa. Mereka akan membakar korban, mempersembahkan pemberian dan mengabdi kepada berhala-berhala mereka. Berhala ini dianggap sebagai tempat perlindungan (tidak boleh ada perkelahian di area tersebut), dan jamaah harus menafkahi pengurus berhala ini. Di dalam Ka'bah ini ditaruh sebuah batu hitam; batu-batu ini bisa jadi adalah batu dari gunung berapi ataupun batu meteor (ada perbedaan pendapat di kalangan para ilmuwan); tetapi teori baru meteor lebih masuk akal sebagai objek yang dikagumi mengingat bagaimana kemunculannya – dikelilingi oleh cahaya, jatuh dari langit (di mana Allah – dewa pencipta tertinggi seperti yang disebutkan sebelumnya – diyakini tinggal). Kita juga tahu bahwa tidak ada letusan gunung berapi selama seribu tahun sebelumnya, jadi catatan tentang letusan gunung berapi pasti akan diturunkan melalui banyak generasi dan kecil kemungkinannya untuk dapat diandalkan, dan kami pun mencermati penyembahan yang terkait dengan gunung berapi termasuk ritual kekerasan tempat lain di dunia, dan hal itu tidak kami temukan catatannya di Arab.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 05:48 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)