Grace and Truth

This website is under construction !

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- 18-Bible and Qur'an Series -- 031 (Answers to Ahmad Deedat's Booklet: CHRIST IN ISLAM)
This page in: -- English -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

18. Seri Alkitab dan Al-Quran
BUKLET 4 - KRISTUS di dalam ISLAM dan KEKRISTENAN
(Sebuah Studi Perbandingan tentang Sikap Kristen dan Muslim terhadap Pribadi Yesus Kristus)

Jawaban terhadap Buklet Ahmad Deedat: KRISTUS DI DALAM ISLAM


Pada tahun 1983, Ahmed Deedat menerbitkan sebuah buklet yang berjudul Christ in Islam (Kristus di dalam Islam). Meskipun judulnya mengisyaratkan bahwa maksud penulisnya adalah untuk membuat sebuah survei umum mengenai konsep Islam tentang Yesus, tidaklah mengherankan jika kita menemukan bahwa sebagian besar isi buku kecil itu adalah polemik terhadap kekristenan. Seperti kebanyakan terbitannya, buklet Deedat yang baru ini tampaknya merupakan sebuah argumen untuk menentang iman Kristen. Kami menganggap tepat, dalam situasi seperti ini, untuk menganalisa isu-isu yang dikemukakan dalam buklet tersebut dan memberikan sanggahan yang kuat terhadap argumen-argumennya. Bukan tujuan kami untuk membahas buklet ini secara umum, tetapi kami hanya akan membahas masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan kepercayaan Kristen tentang Yesus Kristus.

Kami tidak ragu-ragu, sejak awal, untuk mengatakan bahwa sejauh Deedat berusaha untuk mendiskreditkan catatan-catatan Alkitab tentang kehidupan dan kepribadian Yesus, ia telah gagal total. Sebuah contoh yang baik muncul pada halaman 6 dari bukletnya, di mana dia mengklaim bahwa nama asli Yesus adalah “Isa” (seperti nama yang diberikan kepadanya dalam Al-Qur'an) dan bahwa nama itu berasal dari bahasa Ibrani “Esau”. Dia mengatakan bahwa Esau adalah “nama Yahudi yang sangat umum” dan bahwa nama itu “digunakan lebih dari enam puluh kali” dalam buku pertama Alkitab, yaitu kitab Kejadian (Christ in Islam, hal. 6). Ketidaktahuan Deedat akan Alkitab dan sejarah Yahudi tampak jelas pada awal bukletnya, karena hanya ada satu nama Esau yang disebut dalam kitab Kejadian dan dia adalah saudara laki-laki Yakub, bapa bangsa Israel yang sebenarnya. Dalam setiap lebih dari enam puluh kesempatan tersebut, hanya Esau inilah yang dibicarakan, dan tidak ada penyebutan di mana pun dalam Alkitab tentang keturunan Israel yang disebut Esau. Orang-orang Yahudi tidak memanggil anak-anak mereka dengan nama ini.

Yakub dan Esau bermusuhan hampir sepanjang hidup mereka dan keturunan mereka, bangsa Israel dan Edom, sering berperang satu sama lain. Tidak ada anak Yahudi yang diberi nama sesuai dengan nama saudara laki-laki Yakub, bapa bangsa Israel, karena ia menentang Yakub dan ditolak oleh Allah (Ibrani 12:17). Oleh karena itu, adalah suatu kekeliruan untuk mengatakan bahwa nama asli Yesus adalah Esau.

Dengan demikian, sebuah kesalahan sejarah yang jelas muncul di awal buklet Deedat, meskipun kesalahan itu tidak sepenuhnya berasal dari dirinya sendiri. Orang-orang Arab Kristen selalu menyebut Yesus sebagai Yasu' yang diambil dari bahasa Aram Yashua', dari mana dihasilkan nama bahasa Yunani “Iesous” dan bahasa Inggris Jesus. Untuk alasan yang tidak pernah jelas, Muhammad memilih untuk memanggilnya Isa. Penafsiran Deedat tentang nama ini sebagai “Esau” cenderung untuk mendukung pendapat beberapa orang yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi di Arab secara licik telah menyesatkan Muhammad dengan cara memutarbalikkan nama Yesus yang sebenarnya dengan nama saudara laki-laki nenek moyang mereka yang tidak seiman. Jika kesimpulan Deedat benar, maka hal ini sangat bertentangan dengan pendapat bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah.

Namun, tidak dapat diragukan lagi bahwa Esau tidak lebih dekat kepada nama Yesus yang asli dan benar daripada Isa-nya Muhammad. Kesalahan yang mendasar ini menjadi dasar bagi seluruh uraian Deedat mengenai perbedaan antara Kristus dalam Islam dan Kristen, dan sulit untuk menolak kesimpulan bahwa Yesus dalam Alkitab, dan bukannya Isa dalam Al-Qur'an, adalah Yesus yang sebenarnya. Kami akan melanjutkan dengan menganalisa pokok-pokok lain dari risalah Deedat yang menghubungkan Isa dalam Al-Qur'an dengan Yesus yang benar dalam agama Kristen.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on July 24, 2024, at 02:05 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)