Previous Chapter -- Next Chapter
Pengikut-pengikut Injil
Dalam Surah al-Ma'idah 5:47, kita menemukan sebuah ungkapan mendebarkan yang hanya muncul satu kali dalam Al-Qur'an dan mengandung makna yang dalam dan menyeluruh: “Pengikut-pengikut Injil”. Muhammad mengamati orang-orang Kristen di sekitarnya dan menyadari bahwa mereka sering mengutip dan selalu berbicara dari Injil. Mereka mencoba mempraktikkan ajaran-ajaran Kristus dan menghafalkan banyak ayat-ayat Injil. Dia menyadari bahwa kitab ini adalah pusat dari budaya mereka, dasar dari iman mereka, dan sumber kekuatan rohani dalam kehidupan mereka. Inilah sebabnya mengapa Muhammad menyebut para pengikut Kristus sebagai “Pengikut-pengikut Injil”. Masing-masing dari mereka, di matanya, adalah “Injil yang berjalan”. Mereka memenuhi syarat untuk memiliki kitab ilahi ini, karena mereka menghidupi apa yang mereka percayai. Mereka mengikuti teladan Putra Maryam dalam perilaku mereka. Muhammad bersaksi mendukung mereka,
"… Kamu juga akan menemukan bahwa orang-orang yang paling bersimpati kepada orang-orang yang beriman (Muslim) adalah orang-orang yang menamakan diri mereka Nasrani (Nasara), karena di antara mereka ada pendeta-pendeta dan rahib-rahib dan mereka tidak sombong.” (Surah al-Ma'idah 5:82)
ا ... وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَاناً وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ. (سُورَة الْمَائِدَة ٥ : ٨٢)
Sungguh sebuah kesaksian yang luar biasa yang diakui oleh Muhammad tentang orang-orang Kristen pada zamannya! Komentar yang jujur di dalam Al-Qur'an tentang orang-orang Kristen ini dapat meringankan semua percakapan dan kerja sama antara orang Muslim dan pengikut Kristus, karena kesaksian ini benar adanya.