Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 11-Presuppositional Apologetics -- 027 (Arbitrariness)
This page in: -- Chinese? -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Russian -- Tamil -- Ukrainian

Previous Chapter -- Next Chapter

11. APOLOGETIKA PRESUPOSISIONAL
Bagaimana Mengungkapkan Kelemahan Mendasar dan Kebohongan Yang Tersembunyi Saat Iman Kristen Diserang
BAGIAN 3 - METODE APOLOGETIKA PRESUPOSISIONAL
20. Dosa Intelektual

a) Kesewenang-wenangan (Arbitrariness - Tindakan yang dilakukan tanpa dasar yang jelas dan adil)


Kesewenang-wenangan: menawarkan klaim kebenaran tanpa bukti sama sekali.

Kamus Oxford mendefinisikan kesewenang-wenangan sebagai sesuatu "berdasarkan pilihan acak atau keinginan pribadi, dan bukan karena suatu alasan atau sistem apa pun”. Mengapa ini buruk? Disebabkan tidak perlunya dukungan klaim dengan bukti, oleh karenanya apa pun klaim yang dibuat seseorang dengan sewenang-wenang dapat dengan mudah dilawan dengan klaim yang sewenang-wenang dari orang yang lain. Ambil contoh klaim Sang Buddha sebagai "dia yang tercerahkan." Dia tidak memberikan bukti atas klaimnya, dan dengan mudah dapat diklaim balik oleh Konfusius, atau siapa pun juga dalam hal ini.

Ada beberapa sub-kategori untuk kesewenang-wenangan:

(i) Opini Semata: Opini yang memberi tahu kita tentang orang yang mengatakannya dan bukan subjek yang didiskusikan. Ambil contoh pendapat Bertrand Russell tentang Kristus sebagaimana dinyatakan dalam esainya "Mengapa Saya Bukan Orang Kristen”: “Saya tidak menganggap bahwa Kristus adalah yang terbaik dan paling bijaksana dari manusia.” Baik kalau begitu, lalu standar apa yang Russell gunakan untuk mengukur kebijaksanaan atau karakter Kristus? Dia memberikan kita pendapatnya yang ternyata tidak berbobot sama sekali.
(ii) Relativisme: Posisi ini kurang lebih menempatkan klaim atas kebenaran tidak benar atau pun tidak salah melainkan relatif terhadap norma-norma budaya, standar individu dan pilihan-pilihan pribadi. Umumnya diungkapkan: "ini mungkin benar untuk Anda tetapi tidak untuk saya," atau baru-baru ini dengan menggunakan frasa "inilah kebenaran-Ku.” Relativisme adalah penyangkalan diri, karena dengan sendirinya yang dinyatakan adalah yang bukan, yakni kebenaran yang mutlak. Seakan-akan mengatakan "Saya benar-benar yakin tidak ada yang absolut".
(iii) Prasangka Spekulatif (Prejudicial conjecture): ini adalah pendapat atau kesimpulan yang dibentuk dengan informasi yang tidak lengkap sebagai dasarnya. Orang sering berdebat berdasarkan apa yang "tampaknya mungkin" menurut mereka tetapi tanpa memiliki informasi yang memungkinkan untuk mendukung perkataannya.
(iv) Spekulasi yang tidak berdasar (Ignorant conjecture): Tampaknya ini menjadi cara yang lebih canggih untuk menyatakan pendapat, yang awalnya terkesan sebagai pernyataan atas fakta-fakta, tetapi ternyata hanyalah opini belaka - sengaja atau tidak sengaja – mengacuhkan bukti kontra kepada tesis orang lain. Misalnya, dalam sebuah buku yang diharapkan menyanggah ke-Kistenan, seorang penulis menuliskan: “Kisah Yesus mengandung unsur-unsur dari kisah-kisah dewa-dewa lain yang tercatat di wilayah dunia kuno yang tersebar.” (See S. Achayra: The Christ conspiracy) dimasukkan oleh agama Kristen, termasuk: a) "Mithra lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember di sebuah gua”; b) “Horus lahir dari perawan Isis-Meri pada 25 Desember”; dan seterusnya. Seorang pembaca yang kurang pengetahuannya atas buku sejenis ini akan berpikir penulis menyatakan sesuatu atas subjeknya, tetapi ketika kita melihat sumber information dari penulis, kita melihat hal yang berbeda. Mithra lahir dari sebuah batu; (Lihat: https://en.wikipedia.org/wiki/Mithraism#Birth_from_a_rock) Saya kira batu itu secara teknis adalah perawan. Kisah kelahiran Horus sedikit lebih menarik; “Set memotong tubuh saudaranya Osiris menjadi beberapa bagian, yang di sebarkan secara jauh dan luas. Mengubah dirinya menjadi seekor burung, Isis, dibantu oleh adiknya Nephthys, mampu menemukan dan menyatukan kembali bagian-bagian tubuh dewa yang mati - hanya penisnya yang hilang, dengan menggunakan kekuatan magisnya, Isis mampu membuat Osiris menjadi yang baru dari emas; dibalut, tidak hidup ataupun mati, Osiris telah menjadi mumi. Sembilan bulan kemudian Isis memberinya seorang putra. (Lihat: https://www.britannica.com/topic/Isis-Egyptian-goddess) Seperti yang Anda baca, Horus lahir dari sebuah zombie. Kebodohan seperti ini berasal dari orang-orang tidak percaya, dalam banyak kasus tidak mudah dideteksi, karena dibangun untuk menyatakan keberatan mereka agar terdengar lebih kredibel atau bahkan ilmiah (The Jesus Seminar atau Bart Ehrman sebagai contoh).
(v) Kecenderungan filosofis yang tidak didukung argumen (Unargued philosophical bias): Seringkali, orang tidak percaya memiliki bagian yang tidak dapat diperdebatkan di dalam subjek yang mereka bicarakan. Misalnya Anda mungkin mendengar dari seorang ateis “pertanyaan atas keberadaan Allah, yang buktinya tidak dapat diuji, mungkin berada di luar lingkup ilmu pengetahuan modern”. Ada beberapa bias yang tidak terbantahkan dalam kalimat ini: yang pertama, kemampuan uji bukti; yang kedua, posisi final dari ilmu pengetahuan; yang ketiga, sifat dari bukti itu sendiri; dan akhirnya arti eksistensi. Semua bias ini diterima begitu saja. Ambillah juga apa yang diminta oleh Muslim: 'Tunjukkan di mana di dalam Alkitab Yesus mengatakan: 'Aku adalah Allah, sembahlah Aku'.” Bias yang tidak terbantahkan di sini adalah Muslim memposisikan Yesus datang adalah untuk menerima wahyu yang menyerupai Al-Quran; itulah yang diterima begitu saja oleh seorang Muslim dan dia tidak merasa perlu untuk membenarkannya.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on September 15, 2023, at 03:16 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)