Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 12-Polygamy -- 004 (ANSWER 2 (from North India))
Previous Chapter -- Next Chapter 12. POLIGAMI DALAM ALKITAB DAN AL-QURAN
Haruskah seorang pria Kristen, yang dulunya beragama Islam dan menikah dengan beberapa istri, menceraikan istri-istrinya setelah ia menjadi seorang Kristen?
Jawaban-jawaban atas sebuah Pertanyaan dari Nigeria
4. JAWABAN 2 (dari India Utara)Terima kasih atas surat Anda dan saya memahami masalah ini dengan baik. Saya menjawab pertanyaan tersebut di sini: Ini adalah kasus yang sama dengan saudara kami Sahid Alam, yang percaya kepada Tuhan pada tahun 1994 melalui pelayanan kami di Delhi. Pada saat itu ia sudah menikah dan memiliki dua orang istri. Istri pertamanya memiliki 8 anak dan istri kedua memiliki 2 anak. Mereka semua tinggal di rumah yang sama. Melalui pembelajaran Alkitab kami yang rutin dan Kebaktian Minggu, saudara Alam dan kedua istrinya percaya kepada Yesus Kristus dan juga dibaptis bersama pada bulan Oktober 1995. Setelah dibaptis, saya menasihati saudara Alam dan kedua istrinya tentang kehidupan keluarga Kristen. Saya berkata kepada mereka bahwa kalian semua adalah orang percaya dan pengikut Yesus Kristus. Menurut Alkitab, Anda seharusnya hanya memiliki satu istri, bukan dua istri. Saudara Alam mengambil keputusan setelah berdoa dan berbicara dengan istri pertamanya mengenai masalah penting ini. Istri pertamanya telah berpisah dengannya dan tidak memiliki hubungan fisik lagi dengan Alam. Dia hanya memiliki hubungan fisik dengan istri keduanya. Kedua istrinya senang dengan keputusan ini, karena mereka ingin menaati Kristus. Suatu hari, saudara Alam datang kepada saya dan membagikan penglihatannya bahwa Tuhan memanggilnya untuk melayani. Dia bergabung dengan program Pelatihan Alkitab kami selama 3 tahun dan memulai pelayanannya bersama kami. Kemudian kami menahbiskan saudara Alam untuk memimpin kebaktian Gereja, perjamuan kudus, pembaptisan, pembelajaran Alkitab, dll. Pada tahun 2010, ia mendedikasikan putranya yang bernama Habibul Rehman (dari istri pertamanya) untuk pelayanan dan mengirimnya ke sekolah Alkitab selama dua tahun. Sekarang, ia bekerja bersama kami sebagai sukarelawan perintisan Gereja. Saudara Alam memimpin persekutuan pendeta kami dalam pertemuan bulanan, seminar, kegiatan pengumpulan laporan dan dalam membagikan Firman Tuhan. Semua anggota keluarga bertumbuh di dalam Tuhan dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan gereja. Saran praktis saya adalah ini:
Kami berdoa untuk saudara dari Nigeria ini agar ia memiliki iman yang kuat di dalam Tuhan dan kami berharap gereja yang bersangkutan dapat memahami dan menerima dia. |