Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 16-Who Started Islam -- 013 (In what directions have Muhammad and the early Muslims performed their prayers?)
This page in: -- English -- INDONESIAN -- Malayalam -- Russian -- Tamil? -- Ukrainian

Previous Chapter -- Next Chapter

16. Siapa yang Memulai Islam: Abraham atau bangsa Arab?
Bab 3. Apakah Abraham Mengunjungi Mekah?

3.6. Ke arah manakah Muhammad dan umat Muslim awal melaksanakan salat mereka?


Ketika umat Muslim melaksanakan kewajiban salat, mereka harus menghadap ke arah kiblat, yaitu arah khusus untuk salat. Kiblat pertama adalah ke arah Baitul Maqdis (rumah Tempat Suci, yaitu tempat di mana kuil Sulaiman di Yerusalem berdiri sebelum kehancurannya, pembangunan kembali dan penghancuran terakhirnya pada tahun 70 Masehi), kiblat kedua, yang merupakan kiblat yang diwajibkan saat ini untuk umat Muslim, adalah ke arah Baitullah (rumah Allah, yaitu Ka'bah di Mekah, yang konon dibangun atau dibangun kembali oleh Ibrahim), dan akhirnya tempat di mana perubahan kiblat ini terjadi, yaitu masjid Muhammad di Madinah, disebut sebagai masjid dengan dua kiblat. Di masjid ini, Muhammad dan umat Muslim pertama kali memulai dengan berdoa ke arah Bait Allah di Yerusalem dan selama waktu doa mereka, Muhammad dikatakan telah menerima ayat tentang perubahan kiblat dan kemudian dia dan umat Muslim bersamanya di masjid di Madinah mengubah arah doa mereka sebesar 160° (dari Utara ke Selatan) ke arah kiblat yang baru di Mekah. Perubahan kiblat ini terjadi pada bulan Rajab tahun 2 H (= Januari 624 M) setelah turunnya Surah al-Baqarah 2:144.

Perubahan kiblat ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan: Mengapa Muhammad dan umat Muslim salat menghadap ke Yerusalem (di Palestina) selama hampir 14 tahun setelah Muhammad menerima wahyu pertamanya (sekitar tahun 610 M), jika Allah mengetahui selama ini bahwa rumahnya berada di Mekah selama itu dan umat Muslim seharusnya salat menghadap ke arah itu? Mengapa Allah tidak memerintahkan Muhammad untuk salat ke arah Mekah sejak awal karirnya sebagai seorang nabi? Apakah Allah menyesatkan Muhammad di tahun-tahun awal dia menjadi nabi dengan tidak menunjukkan kiblat yang salah ini? Ataukah Muhammad memilih kiblat yang pertama untuk menyenangkan hati orang-orang Yahudi dan dengan demikian menarik mereka ke dalam Islam? Apakah perubahan kiblat ini berhubungan dengan kekecewaan Muhammad terhadap beberapa orang Yahudi di Medinah (Bani Qaynuqa'), yang tidak lama kemudian tidak mau membantunya melawan musuh-musuhnya dari Mekah dalam Perang Badar (pada bulan Ramadhan 2 H = Maret 624 M) dan oleh karena itu Muhammad memerangi mereka segera setelah kemenangannya di Badar, dan mengusir orang-orang Yahudi tersebut sebagai pembangkang dari Medinah (juga di bulan Ramadhan 2 H = Maret 624 M)? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat sulit untuk dijawab dalam konteks Al-Quran dan Islam. Mereka membuat gagasan bahwa Ibrahim telah memulai Islam, bahkan ketika membatasi perhatian seseorang hanya pada sumber-sumber Islam Arab, menjadi semakin sulit untuk dipertahankan setelah semua yang telah kita lihat sejauh ini. Namun ada satu tingkat kesulitan lagi, yang sekarang kita bahas.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 07, 2024, at 01:13 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)