Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 005 (Sickness and Satanic Influence)
This page in: -- English -- French -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 1 - PENYAKIT DAN PENDERITAAN
1. ASAL MULA DAN DIAGNOSIS DARI PENDERITAAN

B. Penyakit dan Pengaruh Setan


Yesus dengan jelas mengakui keberadaan kuasa-kuasa jahat di dunia ini dan memerintahkan untuk berkuasa atas mereka. Dia sendiri mengalami konflik pribadi dengan Iblis (Matius 4:1-11) dan mengusir banyak setan. Dalam ayat penutup doa yang Dia ajarkan kepada murid-murid-Nya (Doa Bapa Kami), Dia menyinggung tentang perlunya pembebasan dari Iblis. (Matius 6:13)

Hari ini, seperti kemarin, banyak orang yang menderita kesusahan hati dan tidak memiliki ketenangan pikiran. Kecemasan dan depresi melumpuhkan mereka. Mengidentifikasikan diri dengan penderitaan orang lain akan menambah beban yang sudah mereka tanggung dari penderitaan mereka sendiri. Sejauh mana ketegangan dan kecemasan manusia, penyakit dan penderitaan, dapat dikaitkan dengan Iblis? Setidaknya, sejauh ia tetap aktif dalam menghancurkan kedamaian kita dengan Allah, penyembahan kita kepada Allah dan pelayanan kita kepada-Nya, dan dalam menggoda kita untuk sujud menyembah berhala-berhala yang ada di dunia ini. Dan betapa ia tetap aktif hari ini, jika kita mau melihat bukan hanya pada tindakan orang lain tetapi juga pada tindakan kita sendiri dan di dalam hati kita sendiri! Siapa yang tahu betapa eratnya penyakit dan penderitaan kita terkait dengan penyerahan diri kita kepada Iblis dan godaannya sebagai ganti penyerahan diri kita kepada Allah dan ketaatan kita kepada perintah-perintah Allah!

Tentu saja, manusia, bukan Allah, yang bertanggung jawab atas penderitaan mereka sendiri. Penderitaan muncul dari keberdosaan manusia, yang memengaruhi kita semua dan yang menjadi penyebabnya. Dan, pada gilirannya, hal ini mungkin berkaitan dengan penyakit kita. Namun, ini tidak berarti bahwa murid-murid Yesus kebal terhadap penderitaan dan tidak mengalami sakit dan penderitaan akibat penyakit. Juga tidak berarti bahwa pada akhirnya, semua murid-Nya akan sembuh dari penyakit mereka. Tetap saja murid-murid-Nya berkewajiban untuk berseru kepada-Nya dengan iman untuk kesembuhan dan menyerahkan diri mereka kepada kehendak Allah, menyadari bahwa Allah melakukan yang terbaik bagi kesejahteraan anak-anak-Nya.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on August 31, 2024, at 09:42 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)