Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 006 (Suffering and the Persecution of Christians)
This page in: -- English -- French -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 1 - PENYAKIT DAN PENDERITAAN
1. ASAL MULA DAN DIAGNOSIS DARI PENDERITAAN

C. Penderitaan dan Penganiayaan terhadap Orang Kristen


Jelas penyakit bukanlah satu-satunya penyebab semua penderitaan manusia. Individu juga tidak selalu menjadi penyebab dari semua penderitaannya. Di sini kita mencatat dimensi-dimensi penderitaan lain dalam kehidupan manusia dan indikasi-indikasi dari pentingnya penderitaan ini, setidaknya dari sudut pandang Alkitab.

Murid Yesus dapat menderita karena melakukan hal yang salah: “Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:19-21)

“Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.” (1 Petrus 3:14)

Ia mungkin menderita demi kebenaran dan sesuai dengan kehendak Allah: “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” (1 Petrus 3:17)

“Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.” (1 Petrus 4:19)

Setiap orang Kristen pasti mengharapkan penderitaan demi Yesus. Menderita karena Dia berarti memuji Allah atas hak istimewa untuk menyandang nama-Nya yang luar biasa. Menanggung celaan dan rasa malu karena Dia berarti memuliakan Dia.

“Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Petrus 4:14,16)

Murid-murid Yesus harus menerima pencobaan yang berapi-api yang menyertai pemuridan. Melalui pencobaan-pencobaan ini, mereka menjadi bagian dari penderitaan Yesus di dunia ini sehingga mereka dapat mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya di masa depan.(1 Petrus 4:12, 13; Yohanes 15:18, 19)

“Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Roma 8:17, 18)

“Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia.” (2 Timotius 2:12)

Pencobaan yang ada hanya bersifat sementara dan berfungsi untuk menguatkan iman kita: “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (1 Petrus 1:6,7)

Namun, Dia juga menjanjikan berkat-Nya di zaman sekarang: “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.” (1 Petrus 5:10)

Dengan mengizinkan penderitaan dalam hidup kita, Allah mendisiplinkan kita demi kebaikan kita sehingga kita dapat berbagi dalam kekudusan-Nya dan menuai hasil yang berlimpah dalam kebenaran dan damai sejahtera (Mazmur 119:67; Ibrani 12:7,10,11). Dalam prosesnya, meskipun secara lahiriah kita mengalami kemerosotan, namun secara batiniah kita diperbaharui setiap hari dan dipersiapkan untuk kemuliaan di masa depan (Roma 8:17; 2 Korintus 4:16-18). Selain itu, Dia juga menghibur kita dalam segala kesusahan kita dan, dengan demikian, memampukan kita untuk menghibur orang lain dalam kesusahan mereka (2 Korintus 1:3,4). Namun, di atas segalanya, Allah mengizinkan penyakit dan kelemahan agar karya-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita. Bagi Allahlah kemuliaan melalui Yesus sang Mesias! (Yohanes 9:3; 11:4)

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on August 31, 2024, at 02:30 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)