Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 019 (Your Faith Has Healed You)
Previous Chapter -- Next Chapter 19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 2 - MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS
3. ORANG BUTA MELIHAT DAN ORANG TULI MENDENGAR
A. Orang Buta Melihat
a) “Imanmu telah Menyelamatkan Engkau”“Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.” (Markus 10:46-52) Kisah Injil Matius dan Lukas juga mencatat mukjizat ini. Bartimeus, pengemis buta, mungkin duduk mengemis di jalan dari Yerikho ke Yerusalem ketika para peziarah melakukan perjalanan di sepanjang jalan ini. Ketika Bartimeus mendengar suara orang banyak dan mengetahui bahwa Yesus lewat, ia berteriak: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Ketika ia diperintahkan untuk diam, ia berteriak dengan lebih keras dan gigih: “Anak Daud, kasihanilah aku!” Mengapa “Yesus, Anak Daud”? Secara signifikan, para nabi selalu berbicara tentang Mesias sebagai “Anak Daud”, keturunan Daud. Entah bagaimana, Bartimeus telah mendengar hal ini dan memahami maknanya. Apakah dia juga menyadari bahwa orang buta yang menerima penglihatan mereka menandai kehadiran Mesias di antara umat-Nya, seperti yang telah dicatat oleh nabi besar Yesaya ratusan tahun sebelum kedatangan Yesus sang Mesias? “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.” (Yesaya 35:5,6) Ketika Yesus memanggil Bartimeus, Dia bertanya secara langsung apa yang diinginkannya. Bartimeus menjawab bahwa ia hanya menginginkan penglihatannya. “Pergilah,” kata Yesus, “imanmu telah menyelamatkanmu.” Tetapi apakah Bartimeus hanya menerima penglihatan fisiknya saja? Ketika Yesus memerintahkannya untuk pergi, ke manakah Bartimeus pergi? Apakah wawasan hati yang baru dan juga penglihatan matanya yang mengarahkannya untuk mengikut Yesus? Dan setelah perjalanan mereka di sepanjang jalan itu berakhir, apakah ia terus mengikut Yesus, menjadi murid-Nya? Dan Anda dan saya? Setelah kita menerima karunia yang kita doakan dan mohonkan dengan penuh semangat, apakah kita pergi dengan cara kita sendiri, bersukacita atas karunia itu tetapi melupakan Sang Pemberi? Bukankah seharusnya kita mengingat Dia, mengikut Dia? Bukankah seharusnya iman kita kepada-Nya mengakui tuntutan-Nya kepada kita untuk mengikuti-Nya? |