Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 043 (The Son of a Widow from Nain)
Previous Chapter -- Next Chapter 19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 2 - MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS
7. ORANG MATI DIBANGKITKAN UNTUK HIDUP KEMBALI
a) Anak Seorang Janda dari NainTepat sebelum kunjungan-Nya di Nain, Yesus telah berkhotbah tentang Kerajaan Allah dan, seperti yang mungkin Anda ingat dari pasal sebelumnya, Ia telah menyembuhkan seorang hamba perwira tentara yang sakit. Kemudian catatan Injil kita berbunyi: “Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.” (Lukas 7:11–17) Anda bisa membayangkan suasananya. Kerumunan orang mengiringi prosesi pemakaman seorang pria menuju gerbang kota, karena menurut adat Yahudi, pemakaman di dalam kota dilarang. Semua orang berduka atas kematian dini pria ini dan kondisi menyedihkan dari ibunya yang sudah menjanda dan tidak memiliki siapa pun untuk merawatnya. Kepergiannya semakin menyedihkan karena dengan kepergiannya, mata pencahariannya, perlindungannya, harapannya, dan kegembiraannya telah pergi dan akan dikuburkan. Sekali lagi, dalam menghadapi tragedi, Yesus merespons tidak hanya dengan pengertian dan kesopanan, tetapi juga dengan belas kasihan. Betapa seringnya Injil mencatat bahwa Dia tergerak oleh belas kasihan! Namun, dalam kesempatan ini, musuhnya bukan hanya penyakit, tetapi juga kematian. Kepada orang yang sudah mati itu, Yesus berkata, “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Kemudian Yesus tidak hanya mengeringkan mata yang penuh dengan air mata; Dia menyembuhkan hati yang hancur, sumber dari air mata itu. Dan sebelum Dia pergi, Dia menyerahkan pria itu, yang sekarang sudah hidup, kepada ibunya. Suara apakah ini yang memerintahkan orang mati: “Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” dan orang yang mati itu taat! Tentu saja, orang-orang di antara orang banyak yang mengenal Kitab Suci mereka akan mengingat bagaimana Elia, berabad-abad sebelumnya, telah mengantarkan putra seorang janda yang telah meninggal, yang kini hidup kembali, kepada janda itu (1 Raja-raja 17:17-24), dan bagaimana, bahkan sebelum itu, Allah telah berjanji kepada Musa untuk mengutus seorang nabi yang besar kepada bangsa Israel (Ulangan 18:15,18). Pada saat itu, di hari-hari yang tidak menguntungkan ketika Romawi memerintah atas Israel dan Israel kehilangan kemerdekaannya, ketika Allah tampaknya berpaling dari Israel karena dosa-dosa bangsa itu, apakah peristiwa besar di Nain ini merupakan petunjuk bagi penggenapan nubuat Zakharia yang mengatakan bahwa “Rahmat Allah akan menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”? (Lukas 1:79) Kota Nain telah mengalami pewartaan Kabar Baik dari Yesus dengan cara yang luar biasa. Syukur kepada Allah bagi mereka yang memuji Allah karena Ia telah datang untuk menolong umat-Nya! Ya, Allah telah datang untuk menolong! |