Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 044 (The Daughter of Jairus, a Synagogue Leader)
Previous Chapter -- Next Chapter 19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 2 - MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS
7. ORANG MATI DIBANGKITKAN UNTUK HIDUP KEMBALI
b) Putri Yairus, Seorang Pemimpin Rumah IbadahPada kesempatan ini juga, kita diberitahu bahwa orang banyak mengikuti Yesus ketika Yairus, seorang pemimpin rumah ibadat, mendekati Yesus dan memohon kepada-Nya untuk menolong anak perempuannya yang berusia dua belas tahun. Setelah Yesus menyembuhkan seorang wanita yang tidak berhasil mendapatkan pertolongan dari berbagai dokter karena pendarahan yang berlebihan, Dia pergi ke rumah Yairus. Catatan Injil melaporkan seluruh kejadian tersebut: “Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. … Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.” (Markus 5:21-24a; 35-43) Ketika Yesus tiba di rumah Yairus, perkabungan yang meriah untuk anak perempuan yang telah meninggal telah dimulai. Kemudian Yesus berkata kepada Yairus, “Jangan takut, percaya saja!” Ketika para pelayat mengejek Yesus karena mengatakan kepada mereka bahwa anak itu tidak mati, melainkan sedang tidur, Yesus menyuruh mereka mengosongkan rumah itu dari orang-orang. Kemudian Dia, tiga murid-Nya dan orang tua anak perempuan itu mendekati anak itu. Yesus memegang tangan anak itu dan berkata dalam bahasa-Nya sendiri, bahasa Aram, “Talita kum!” (“Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”). Sekali lagi suara Yesus. Sekali lagi orang mati mendengar dan menaati suara-Nya! Sekali lagi Yesus mendemonstrasikan bagaimana Allah bertindak melalui Dia dan mengapa Dia disebut “Yesus”, yang berarti “Allah menolong”, “Allah menyelamatkan”. Dalam buku ini, betapa banyak tanda kedatangan Kerajaan Allah dan Mesias Allah yang telah kita lihat! Orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, orang kusta ditahirkan. Dan sekarang, seolah-olah sebagai puncak dari semua karya ini, bahkan orang mati pun dibangkitkan! (Bdk. Lukas 7:18-23) Maka marilah kita mengingat sekali lagi perkataan Yesus kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja.” Jika lawan dari kepercayaan adalah ketidakpercayaan, maka bisa juga berupa rasa takut - rasa takut bahwa Anda sendirian, tidak berdaya, ditinggalkan, dihina, tidak dapat diampuni, tanpa pengharapan; bahwa Allah telah meninggalkan Anda dan tidak peduli dengan Anda, kondisi dan masa depan Anda, bahkan keselamatan Anda. Apakah ini yang terkadang Anda pikirkan dan rasakan? Maka lihatlah sekali lagi kepada Yesus dan karya-karya-Nya untuk menemukan kasih dan kepedulian Allah bagi Anda. Dan renungkanlah perkataan rasul-Nya yang agung, Yohanes, yang berkata: “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.” (1 Yohanes 4:18) Akhirnya, sungguh sebuah kesaksian yang luar biasa tentang pemeliharaan Allah terhadap anak-anak! Dan jaminan Yesus bahwa anak-anak adalah yang paling layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah! Bapa yang penuh belas kasihan, Kekasih semua anak, Yang dalam rupa mereka telah mengutus Putra-Mu; Dengan senang hati kami memberkati-Mu, dengan rendah hati kami berdoa kepada-Mu, Untuk semua anak kecil di bumi. Dalam belas kasihan-Mu, Penolong bagi yang tak berdaya, Rawatlah mereka yang sakit, ringankanlah penderitaan mereka; Sembuhkanlah penyakit mereka, ringankanlah kesedihan mereka, Dan bebaskanlah mereka dari segala kejahatan. Kuasa dan berkat Berilah kami sekarang dan selama-lamanya, Yang mau melayani mereka dalam Nama-Mu; Kiranya semua kerja keras kami, dimahkotai oleh perkenanan-Mu, Menghasilkan buah yang kekal bagi-Mu. (The Book of Common Prayer, Oxford University Press, 1938)
|