Previous Chapter -- Next Chapter
5. “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari ...”
Ketika Yesus melihat bahwa orang-orang Yahudi mengubah Bait Allah (tempat ibadah besar di mana kemuliaan Allah berada di pusat Yerusalem, yang dikenal dalam Islam sebagai Baitul-Muqaddas) dari rumah doa menjadi tempat perdagangan, dia mengusir para penukar uang dan mereka yang menjual domba, lembu dan merpati. Orang-orang Yahudi kemudian berkata kepadanya:
Dengan kata lain, dengan otoritas apakah Anda, seorang manusia, memasuki Bait Allah yang hidup dan bertindak seolah-olah Anda adalah Tuhan atas Bait Allah itu? Sekali lagi mereka meminta tanda dan sekali lagi tanda yang sama dijanjikan oleh Yesus:
Sekali lagi Yesus memberikan kepada mereka Tanda Yunus. Sekali lagi ada periode tiga hari tetapi sekarang ada sesuatu yang ditambahkan. Dia menantang orang-orang Yahudi untuk menghancurkan Bait Allah dan ketika sebelumnya Dia berbicara tentang diri-Nya sendiri yang berada di rahim bumi selama tiga hari, sekarang Dia berbicara tentang Bait Allah yang dihancurkan selama tiga hari dan kemudian dipulihkan. Maka orang-orang Yahudi berkata kepadanya:
Itu adalah pertanyaan yang konyol. Mereka meminta sebuah tanda dari sumber supernatural untuk mengesahkan tindakan yang telah Yesus lakukan. Jika Ia berkata, "Runtuhkan Bait Allah ini dan dalam waktu empat puluh enam tahun Aku akan mendirikan yang baru", tanda apakah itu? Tetapi Ia berkata bahwa Ia akan melakukannya hanya dalam waktu tiga hari. Hal itu tentu saja akan menjadi tanda bagi mereka untuk dilihat dan disaksikan, yang membuktikan bahwa Dia memang benar seperti yang dikatakan-Nya.
Ini adalah salah satu pernyataan paling penting yang pernah diucapkan Yesus dan jika ada pernyataan-Nya yang membuat kesan yang tak terhapuskan di benak orang-orang Yahudi, itu adalah pernyataan ini.
Ketika Yesus diadili beberapa tahun kemudian, dua orang saksi yang dihadirkan untuk bersaksi melawan-Nya, keduanya menyebutkan klaim yang luar biasa ini. Salah seorang berkata, "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari." (Matius 26:61) Yang lain berkata, "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia." (Markus 14:58) Kedua orang ini memelintir pernyataan Yesus terutama karena kesalahpahaman dan ketidakmampuan mereka untuk memahami maknanya. Namun, mereka menyadari bahwa itu adalah sebuah pernyataan yang sangat penting!
Bahkan ketika Yesus dipaku di kayu salib, beberapa imam Yahudi mengejek-Nya dengan mengatakan, "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu!" (Matius 27:40) Bahkan beberapa waktu setelah Yesus naik ke surga, orang-orang Yahudi masih membicarakan tentang tantangan-Nya dan membayangkan bahwa menurut kepercayaan orang Kristen, Yesus akan datang kembali untuk menghancurkan tempat suci mereka (Kisah Para Rasul 6:14).
Perhatian yang luar biasa yang diberikan oleh orang-orang Yahudi terhadap pernyataan ini, "Rombak Bait Suci ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" menunjukkan betapa pentingnya pernyataan ini. Bahkan ketika orang-orang Yahudi mengejek-Nya, mereka tidak menyadari bahwa mereka sendiri sedang melakukan hal itu, mereka sedang menghancurkannya dengan meletakkan Yesus di atas kayu salib; dan pada hari ketiga setelah itu mereka akan mengetahui bahwa Dia telah bangkit kembali. Ketika Yesus berkata "Rombak Bait Allah ini", Ia tidak mengacu kepada bangunan besar di kota itu, tetapi kepada tubuh-Nya sendiri. Dalam Injilnya, Yohanes mengomentari jawaban orang-orang Yahudi tentang jumlah tahun yang diperlukan untuk membangun Bait Allah, "Tetapi yang dimaksudkan-Nya ialah Bait Tubuh-Nya." (Yohanes 2:21)
Yesus berkata bahwa Dialah, Anak Manusia, yang akan berada di rahim bumi selama tiga hari dan ketika Ia berbicara kepada orang-orang Yahudi, Ia jelas tidak berbicara mengenai Bait Allah di Yerusalem, yang baru saja Ia sucikan, tetapi mengenai diri-Nya sendiri. Tetapi mengapa ia menyebut dirinya sendiri sebagai Bait Allah? Hanya diperlukan sedikit perspektif tentang pelayanan dan identitasnya untuk mendapatkan jawabannya. Orang-orang Yahudi ingin Dia membuktikan bahwa Dia adalah Mesias dan untuk itu mereka mengharapkan Dia menunjukkan dengan tanda-tanda bahwa Dia lebih besar dari semua nabi yang lain. Dalam jawabannya, Yesus berusaha menunjukkan kepada mereka bahwa Ia bukan nabi biasa. Bait Suci di Yerusalem hanya berisi kehadiran manifestasi kemuliaan Allah, tetapi tentang Yesus kita diberitahu:
Apa yang Yesus katakan saat itu adalah ini: Hancurkanlah Aku, yang di dalam diri-Ku berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan Allah, bunuhlah Aku, dan dengan membangkitkan diri-Ku dari antara orang mati tiga hari kemudian, Aku akan memberikan kepadamu semua bukti yang kamu perlukan bahwa Akulah Tuhan atas Bait Suci ini, rumah Allah.