Grace and Truth

This website is under construction !

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- 19-Good News for the Sick -- 053 (The Cross of Jesus the Messiah: God’s Supreme Revelation of His Love)
This page in: -- English -- French -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

19. Kabar Baik bagi Mereka yang Sakit
BAGIAN 3 - ALLAH MENYEMBUHKAN HARI INI
8. KEMATIAN DAN KEBANGKITAN SANG MESIAS: OBAT ALLAH UNTUK DOSA DAN KEMATIAN
B. Makna Kematian dan Kebangkitan Yesus Sang Mesias di Kayu Salib

c) Salib Yesus Sang Mesias: Penyataan Allah yang Tertinggi tentang Kasih-Nya


Kitab Suci menyatakan kebenaran dan kasih Allah sebagai motivasi salib Mesias. Ayat-ayat Alkitab berikut ini menggambarkan kasih Allah kepada umat manusia, yang mencapai puncaknya dalam salib Mesias:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8)
“… Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.” (2 Korintus 5:19)
“… kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:20)

Menurut Alkitab, Yesus sendiri telah menubuatkan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus menderita, mati, dan kemudian bangkit: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” (Markus 10:33,34)

Tidak lama setelah nubuat ini, Ia menjelaskan mengapa Ia harus mengalami penderitaan seperti itu: “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)

Penting juga bagi kita untuk memahami bahwa Yesus sendiri tidak sembarangan bernubuat dan memutuskan apa yang akan terjadi. Bahkan, Ia senantiasa menyadari bahwa para nabi di masa lampau telah memberikan pola bagi pelayanan-Nya, tidak terkecuali nabi besar Yesaya yang telah menuliskannya:

“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian … sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.” (Yesaya 53:4-6, 12c; lihat Lampiran 3)

Namun, kita mungkin bertanya-tanya, mengapa harus ada penderitaan sedemikian rupa dan kasih yang mahal? Untuk menangkap bahkan sekilas sekilas saja dari kebutuhan yang sangat penting ini, bayangkan seorang anak yang tenggelam memohon pertolongan kepada ibunya, terlepas dari peringatan yang terus menerus diberikan oleh sang ibu agar sang anak berhati-hati di sekitar air yang dalam dan penolakan yang sama gigihnya dari sang anak terhadap peringatan sang ibu. Bukankah kesombongan dan perilaku pemberontakan sang anak menciptakan ketegangan yang kuat di dalam hati sang ibu? Mengapa tidak meninggalkan saja anak yang tidak tahu berterima kasih dan tidak taat itu, menyangkal dia, membiarkannya tenggelam sebagai akibat dari kebodohannya sendiri! Atau apakah sifat keibuannya hanya mendorongnya untuk menyelamatkan anaknya dan dengan demikian, dengan harapan, mengubah hati anaknya - bahkan jika itu berarti dia tenggelam saat menyelamatkan anaknya? Maka tidakkah sang anak, yang mengalami kasih pengorbanan ibunya, akan mulai mengerti? Tidakkah hatinya yang keras akan mulai melunak, pemberontakannya akan berubah menjadi ketaatan, dan hidupnya akan berubah?

Jadi, kisah Alkitab tentang keselamatan Allah pada dasarnya adalah kisah penyelamatan: Penyelamatan Allah atas umat manusia yang congkak, tidak taat dan memberontak, termasuk Anda dan saya. Begitu besar dan kompleksnya tugas ini sehingga hanya Dia sendiri yang dapat menyelamatkan kita, mengampuni kita, menyembuhkan kita, dan mengubahkan kita. Hanya Dia yang dapat menanggung beban setiap orang, beban yang tidak dapat ditanggung oleh siapapun, bahkan oleh diri sendiri. Hanya Dia yang dapat membayar hutang yang telah kita lakukan. Hanya Dia yang dapat menanggung hukuman yang layak kita terima atas dosa kita. Hanya Dia yang dapat menghancurkan permusuhan yang kita ciptakan antara Dia dan diri kita sendiri melalui dosa kita.

Ya, hanya Allah yang dapat menyelamatkan umat manusia. Dan hanya Allah yang telah menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa, maut, iblis dan neraka. “Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus....” (2 Korintus 5:19). Di dalam Yesus sang Mesias, Allah tidak hanya mengutus seorang nabi ke dalam dunia ini; Dia sendiri datang di dalam Yesus, Firman Allah yang kekal yang menjadi manusia. Yesus sang Mesias, yang tanpa dosa, adalah cerminan sempurna dari kebenaran Allah dan kasih Allah sebagai Firman Allah yang kekal. Hanya Dia yang memiliki karakter dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan itu, untuk membayar harganya. Seperti yang dikatakan Alkitab, Dia yang kaya telah menjadi miskin supaya oleh karena kemiskinan-Nya kita menjadi kaya (2 Korintus 8:9) - dalam memahami Allah, kasih-Nya dan kebenaran-Nya serta dalam mengalami pengampunan dan hidup baru-Nya. Dia membayar harganya, seperti yang dikatakan Alkitab, bukan dengan emas atau perak tetapi dengan darah-Nya yang kudus dan mahal, sehingga kita tidak lagi menjadi budak yang tidak taat, tetapi menjadi anak-anak yang diadopsi-Nya dan melayani Dia dengan kasih sebagaimana hanya anak-anak yang dapat melayani dengan sebaik-baiknya. Dia telah menebus kita! (1 Petrus 1:18, 19; Galatia 4:4-7). Mesias yang tidak berdosa telah mati agar kita yang berdosa dapat hidup.

Ya, hanya Allah yang dapat menyelamatkan. Dan hanya Allah yang telah menyelamatkan dan masih menyelamatkan. Namun, sekali lagi, bagaimana Dia menyelamatkan dan mengapa Dia menyelamatkan? Dia menyelamatkan bukan dengan kekuatan fisik semata (seolah-olah Allah memiliki otot yang paling besar). Dia menyelamatkan bukan karena kita layak atau pantas mendapatkan keselamatan kita (karena, menurut standar Allah, kita adalah orang-orang berdosa yang membutuhkan kasih karunia-Nya). Dia menyelamatkan kita (terlepas dari diri kita sendiri) karena Dia mengasihi kita (“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini...”) dan dengan kasih-Nya yang kudus, yang terbesar dari segala kuasa. Allah memiliki hati yang paling besar! Allah lebih besar - lebih besar dalam kasih!

Mesias, sebagai Gembala yang Baik, menjadi anak domba yang dikorbankan, “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29), untuk menyelamatkan domba-domba-Nya. Dia mengajar orang lain untuk mengasihi sampai mati dan Dia mempraktikkan apa yang Dia ajarkan. Di atas kayu salib, Yesus sang Mesias menyatakan kasih Allah dengan sangat kuat dan jelas.

Apakah Anda ingat para pemimpin agama yang mengejek Yesus di kayu salib? “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” (Markus 15:31,32)

Benar, para pemimpin itu benar ketika mereka mengatakan bahwa Yesus tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri, tetapi tentu saja bukan karena Dia tidak memiliki kuasa untuk turun dari kayu salib. Bahkan, Ia memiliki kuasa untuk mematahkan kekuatan tali dan paku, dan turun. Paku, tali, atau kekuatan lainnya tidak menahan-Nya di atas kayu salib. Hanya kasih dan kebenaran Allah yang menahan-Nya di sana sampai Dia mati - bagi Anda dan saya juga.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on October 21, 2024, at 01:33 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)