Previous Chapter -- Next Chapter
Kejutan dalam Kehidupan Perawan Maryam
Menurut Al-Qur'an, para malaikat Allah menampakkan diri dan berbicara kepada Maryam yang sedang berdoa dan menyampaikan wahyu surgawi kepadanya:
"42 Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih engkau dan menyucikan engkau, dan melebihkan engkau atas segala wanita di dunia. 43 Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu dengan bersujud dan ruku' kepada-Nya.” (Surah Ali 'Imran 3:42-43)
٤٢ وَإِذْ قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاءِ الْعَالَمِينَ ٤٣ يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ. (سُورَة آل عِمْرَان ٣ : ٤٢ - ٤٣)
Dalam ayat ini, Muhammad bersaksi secara eksplisit bahwa Maryam adalah wanita terbaik di dunia dan di akhirat. Dia adalah “wanita yang unik” yang menjadi teladan dan imam bagi semua wanita Muslim lainnya. Menurut Al-Qur'an, dia tidak murni dalam dirinya sendiri, tetapi Allah menyucikannya melalui pilihan dan panggilan-Nya.
Malaikat Jibril (dan malaikat-malaikat lainnya) dalam Al-Qur'an, tiba-tiba menampakkan diri kepada Maryam dan menyatakan kepadanya ayat yang luar biasa:
"Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) seorang putera yang diberi nama Al-Masih, Isa putera Maryam, yang dimuliakan di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (QS. 3:45).
إِذْ قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهاً فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ. (سُورَة آل عِمْرَان ٣ : ٤٥)
Maryam menjadi takut setelah wahyu ini dan berlindung kepada Yang Maha Pengasih untuk melindungi dirinya dari utusan asing tersebut (Surah Maryam 19:19). Tetapi malaikat itu melanjutkan panggilannya dan menegaskan kepadanya bahwa ia secara khusus diutus untuk memberikannya seorang anak laki-laki yang paling suci. Maryam menolak janji ini dan mengaku bahwa tidak ada seorang pun yang pernah menyentuhnya:
"Dia berkata, 'Bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal belum pernah seorangpun menyentuhku, dan aku tidak pernah menjadi seorang yang tidak perawan?'“ (Surah Maryam 19:20)
قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلاَمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيّاً. (سُورَة مَرْيَم ١٩ : ٢٠)
Dia, yang dengan cermat mempelajari percakapan antara Jibril dan Maryam dalam Al-Qur'an, menemukan prinsip-prinsip yang mencolok:
-- Perawan Maryam berbicara langsung dengan Jibril, utusan Allah, dan Jibril menjawabnya; oleh karena itu, dia dianggap dalam Al-Qur'an sebagai seorang nabiah, yang telah menerima wahyu dari Allah yang Mahakuasa. Selain itu, Allah menaruh Firman-Nya sendiri di dalam dirinya dan menjadikannya sebagai tanda bagi semua makhluk.
-- Allah secara pribadi mengirimkan kabar baik kepada Maryam bahwa Kristus akan dilahirkan olehnya. Siapakah yang berani menghentikan Allah untuk berbicara atau mewahyukan diri-Nya? Wahyu-Nya tidak disampaikan dalam bentuk ancaman, atau sebagai peringatan atau perintah, tetapi dalam bentuk kabar baik tentang kelahiran “Firman Allah” yang berinkarnasi di dalam Kristus.
-- Perawan Maria tidak dapat segera mengenali rahasia pernyataan ini. Ia menolak pernyataan bahwa ia akan melahirkan seorang anak. Maryam bersaksi bahwa ia adalah seorang perawan murni, tidak pernah disentuh oleh seorang pria, atau diperkosa. Baik Al-Qur'an maupun Injil sama-sama menegaskan keperawanan Maryam, ibu Kristus.
-- Malaikat dalam Injil menjelaskan kepadanya, “bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1:37). Menurut Al-Qur'an, Allah sendiri yang menghembuskan nafas ke dalam dirinya sehingga ia melahirkan seorang anak laki-laki yang tidak berdosa dan sangat suci (Surah al-Nisa' 4:171; Maryam 19:19; al-Anbiya' 21:91; al-Tahrim 66:12).