Previous Chapter -- Next Chapter
20) Saksi yang Setia (شهيد)
Surah al-Ma'idah 5:117 menawarkan sebuah dialog yang dilakukan Kristus dengan Allah, setelah ia diangkat kepada-Nya. Menurut ayat ini, Kristus menegaskan bahwa dia adalah saksi yang setia (syahid), yang menjaga para pengikutnya ketika dia berada di antara mereka di bumi. Setelah kematian dan kenaikan Kristus, Yang Maha Kuasa, yang juga menyandang gelar “Saksi yang Setia” (syahid), sekarang mengawasi mereka. Al-Qur'an memberikan gelar yang sama kepada Allah dan Kristus, yang menegaskan kemuliaan Yesus dan peran-Nya yang dihormati sebagai Juru Syafaat yang setia.
Dalam dialognya dengan Allah, Putra Maryam menegaskan bahwa ia tidak berbicara menghujat umat manusia tentang Tritunggal yang palsu. Dia menegaskan bahwa Allah, Perawan Maryam dan Kristus, Putranya, tidak pernah membentuk kesatuan Tritunggal, baik di surga maupun di bumi. Setiap orang yang merenungkan rahasia ini secara rohani akan melihat bahwa Yang Mahakuasa, Firman-Nya, dan Roh-Nya adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.