Previous Chapter -- Next Chapter
BAB 9: HAMBATAN YANG HARUS DIATASI UMAT KRISTEN SAAT MENGINJILI PARA MUSLIM
9.2. Takut pada Diri Kita Sendiri
Konsekuensi penginjilan di berbagai belahan dunia berkisar kepada tuduhan atau ejekan melakukan intoleransi hingga penangkapan dan pemenjaraan, dan bahkan kematian. Beberapa pemerintah Islam seperti Arab Saudi atau Iran mendapatkan legitimasi mereka dengan menjadi pelindung Islam. Jika pemerintah seperti itu mengizinkan penginjilan, maka akan menjadi bentuk sikap bahwa ia sendiri melepaskan keberadaannya. Sekalipun jika individu-individu dalam pemerintahan semacam itu toleran terhadap pendapat atau agama yang berbeda, mereka tidak dapat terbuka untuk mengakui toleransi semacam itu (1 Korintus 1:18). Bahkan pemerintah yang kurang radikal seperti Mesir masih melakukan legitimasi mereka dari agama, sehingga mereka harus bertindak sebagai pelindung agama tersebut.
Alasan lain atas pelarangan penginjilan adalah bahwa beberapa pemerintah takut akan reaksi keras dari ekstremis Islam di negara mereka sendiri. Ini tidak hanya berlaku untuk negara-negara Islam tetapi juga di barat, di mana ada beberapa tempat di mana penginjilan tidak diperbolehkan atau setidaknya tidak diterima karena pihak yang berkuasa takut pada kemarahan ekstremis.
Bagi sebagian orang Kristen, taruhannya lebih rendah. Tetapi, sekalipun di negara-negara di mana penginjilan diperbolehkan, mereka mungkin berisiko diejek atau dihina. Akibatnya, banyak orang Kristen di seluruh dunia takut untuk berbicara tentang Kristus kepada umat Muslim. Tetapi Alkitab mengingatkan kita bahwa kasih Allah lebih besar daripada kehidupan itu sendiri, dan oleh karena itu kita memang harus memuliakan-Nya (Mazmur 63:3).