Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 11-Presuppositional Apologetics -- 029 (Preconditions of Intelligibility)
This page in: -- Chinese? -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Russian -- Tamil -- Ukrainian

Previous Chapter -- Next Chapter

11. APOLOGETIKA PRESUPOSISIONAL
Bagaimana Mengungkapkan Kelemahan Mendasar dan Kebohongan Yang Tersembunyi Saat Iman Kristen Diserang
BAGIAN 3 - METODE APOLOGETIKA PRESUPOSISIONAL
20. Dosa Intelektual

c) Prasyarat Kejelasan


Prasyarat Kejelasan: kondisi yang harus diterima sebagai kebenaran sebelum kita dapat mengetahui apa pun tentang alam.

Kebanyakan orang menerima hal-hal ini begitu saja. Sebagai contoh, ketika Anda membaca tulisan ini, Anda tidak akan membantah saya, jika saya mengatakan bahwa posisi-posisi yang kontradiktif tidak mungkin benar, seperti Yesus tidak mungkin menjadi anak Allah yang tidak diciptakan dan sekaligus menjadi utusan Islam yang diciptakan. Anda memahami hal ini sebagai sesuatu yang benar dan menerimanya sebagai sesuatu yang benar tanpa berpikir, tetapi mengapa? Menurut Anda, mengapa kontradiksi tidak mungkin benar? Karena kita mengasumsikan hukum logika - sebagai orang Kristen, ini adalah bagian dari penciptaan dalam gambar Allah, yang tidak pernah berbohong dan tidak pernah mengkontradiksi diri-Nya sendiri. Namun, bagaimana kita dapat membuktikan hukum logika? Bahkan jika kita mencoba membuktikan hukum logika, kita harus menggunakannya saat mendiskusikannya, jika tidak, pembuktian kita hanya akan menjadi gumaman yang tidak jelas. Dalam ilustrasi ini, hukum logika adalah prasyarat untuk kejelasan dalam percakapan apa pun. Cara mudah untuk mengenali prasyarat kejelasan untuk topik tertentu adalah dengan menanyakan apa yang harus benar agar pernyataan tersebut masuk akal. Mari kita lihat ketika orang yang tidak percaya berargumen tentang keberadaan kejahatan di dunia. Kita harus bertanya apa yang diperlukan untuk dapat menyebut sesuatu sebagai "jahat"; dapatkah orang yang tidak percaya memahami apa yang mereka sebut sebagai "jahat", atau apakah pandangan dunia Kristen diperlukan untuk menyebut sesuatu itu baik atau jahat? Tanpa Allah Kristen sebagai standar moralitas tertinggi, dan kejahatan adalah sesuatu yang bertentangan dengan natur-Nya, maka tidak mungkin ada orang yang dapat mengidentifikasi apa pun sebagai "baik" atau "jahat", karena sama sekali tidak ada standar obyektif lain yang dapat digunakan untuk mengukur hal-hal ini.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on October 28, 2023, at 07:51 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)