Previous Chapter -- Next Chapter
Pendahuluan
Siapa pun yang membaca Al-Qur'an dengan seksama, akan menemukan ayat-ayat yang unik dan ungkapan-ungkapan yang menarik tentang Kristus dan ibunya:
"Dan dia menjaga keperawanannya, maka kami tiupkan ke dalam rahimnya ruh kami dan kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kekuasaan Allah) bagi semesta alam.” (Surah al-Anbiya' 21:91)
وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ. (سُورَة الأَنْبِيَاء ٢١: ٩١)
Dalam daftar para nabi Perjanjian Lama, Perawan Maryam muncul sebagai klimaks penutup. (Surah al-Anbiya' 21:50-91) Dia adalah orang yang sangat terhormat, karena dia mendengar dan menerima wahyu Allah. Selain itu, Roh Allah masuk ke dalam dirinya, sehingga Kristus lahir darinya. Inilah sebabnya mengapa Al-Qur'an menyebutnya sebagai “tanda dari Allah”, tidak hanya bagi orang-orang di dunia ini, tetapi juga bagi para malaikat dan setan-setan di dunia lain. Ruh Allah menjadi seorang manusia di dalam dirinya! Oleh karena itu, Putranya memiliki kuasa untuk mengusir setan-setan dari orang-orang yang kerasukan, menyembuhkan orang-orang sakit, mengampuni dosa-dosa orang yang bertobat, dan mengurapi orang-orang yang dibenarkan dengan roh Allah. Kristus dilahirkan tanpa cela oleh Roh Kudus ke dalam dunia yang cemar ini. Maria adalah mata jarum yang melaluinya Allah mengutus Dia. Inilah sebabnya mengapa Surat 19 disebut “Surat Maryam”.
Sungguh mengherankan bahwa Maryam adalah satu-satunya wanita yang namanya muncul di dalam Al-Qur'an. Ibu dari Muhammad atau nama-nama istrinya tidak tertulis di dalamnya. Wanita-wanita lain yang disebutkan dalam Al-Qur'an hanya dikaitkan dengan suami mereka - seperti istri Imran dan istri Firaun. Perawan Maryam layak untuk diselidiki dengan seksama sehubungan dengan kerabatnya, putranya dan cara hidupnya.