Previous Chapter -- Next Chapter
f) Pembuat Hukum yang Bijaksana
Kita membaca dalam Al-Qur'an bahwa Kristus mengijinkan para pengikut-Nya untuk melakukan apa yang dilarang dalam Hukum Musa. Kristus tidak memaksa mereka untuk memenuhi semua perintah Musa. Dalam Injil, Kristus menjelaskan bahwa semua makanan yang masuk ke dalam perut tidak menajiskan kita; pikiran yang keluar dari hati kitalah yang membuat kita menjadi najis: "Dari hati timbul segala pikiran jahat: pembunuhan, perzinaan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, hujat" (Matius 15:19). Kristus menyatakan sebuah revolusi legislatif, karena Dia adalah Pemberi Hukum dan Pembuat Hukum Ilahi yang memiliki hak dan otoritas untuk menyempurnakan dan menggenapi Hukum Taurat. Al-Qur'an menegaskan keistimewaan Kristus yang unik ini, bahwa Ia tidak tunduk pada Hukum Taurat, tetapi memerintah di atasnya dan menyempurnakannya. Musa, semua nabi, dan semua orang dalam Perjanjian Lama hidup di bawah Hukum Taurat. Mereka diharapkan untuk menggenapi Hukum Taurat. Tetapi Kristus memiliki otoritas dan kuasa untuk menyempurnakan dan menggenapinya. Untuk alasan ini, Dia menyatakan dalam Al-Qur'an:
"Dan (aku datang) membenarkan apa yang ada di antara kedua tanganku dari kitab Taurat, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian dari apa yang telah diharamkan atasmu." (Surah Ali Imran 3:50)
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْن يَدَي مِن التَّوْرَاة وَلأُحِل لَكُم بَعْض الَّذِي حُرِّم عَلَيْكُمْ (سُورَة آل عِمْرَان ٣ : ٥٠)
Dalam Injil, Kristus berkata: "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi... Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu, berkatilah orang yang mengutuk kamu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu..." (Matius 5:38-44)