Mobile device - Print - Bottom

Previous Chapter -- Next Chapter

7. Apakah Kristus Berdosa Sebagaimana Adam Berdosa?

---

Kemudian saya memusatkan perhatian kepada peristiwa-peristiwa di dalam kehidupan Adam, yang membuatnya berbeda dengan semua manusia lainnya, yaitu peristiwa dimana ia diusir dari Firdaus. Saya bertanya kepada diri saya sendiri apa bagian di dalam Al-Quran yang berkaitan dengan hakikat Adam ini dan apakah Kristus juga memiliki hakekat yang sama, yang bisa disandingkan dengan hakikat Adam dalam perkara ini. Untuk itu, saya mempelajari dengan saksama apa yang diajarkan tentang Adam di dalam ayat Al-Quran ini:

Lalu keduanya (yaitu Adam dan istrinya) digelincirkan oleh syaitan dari surga itu (yakni dari perintah Allah ini), dan dengan demikian dia (syaitan) telah mengeluarkan mereka dari (lingkungan) itu, di mana mereka sebelumnya berada. Dan (kemudian) kami (yakni Allah) telah berfirman: “Turunlah (yaitu dari Taman Firdaus ke bumi) (dan jadilah) musuh terhadap satu sama lain! Dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” (Surah al-Baqara 2:36)

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَان عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُم لِبَعْض عَدُو وَلَكُمْ فِي الأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (سُورَة الْبَقَرَة ٢ : ٣٦)

Tentu saja, saya berusaha lagi menemukan ayat-ayat, dimana Al-Quran mengajarkan bahwa Kristus mengalami hal-hal yang sama dengan yang dialami oleh Adam. Namun, saya tidak bisa menemukan bagian-bagian yang demikian. Karena itu saya menyimpulkan bahwa Al-Quran mengajarkan beberapa perbedaan ini di antara Adam dan Kristus:

PERBEDAAN 29 : Iblis memiliki kuasa atas Adam, namun sama sekali tidak pernah bisa ditemukan di dalam Al-Quran tulisan bahwa Iblis memiliki kuasa apapun atas Kristus. Di sini sekali lagi Adam dan Kristus memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

PERBEDAAN 30 : Iblis menyebabkan Adam dan isterinya jatuh ke dalam pelanggaran terhadap hukum Allah, dengan durhaka kepada Allah dan memakan buah dari pohon terlarang. Tetapi Al-Quran tidak menulis tentang pelanggaran terhadap hukum Allah yang dilakukan oleh Kristus. Di sini, Adam dan Kristus juga memiliki perbedaan yang mendalam.

PERBEDAAN 31 : Adam sudah berdosa dan memperanakkan anak-anak yang berdosa. Tetapi Kristus tidak berdosa, bahkan Ia membasuh dan membersihkan (abra'a) orang sakit dari kecemaran sakit mereka, sebagaimana yang kita lihat dari penjelasan Surah Al 'Imran 3:49. Di sini Adam dan Kristus sekali lagi nampak sangat bertolak-belakang satu dengan yang lainnya.

Akhirnya, bahkan meskipun Adam dan Kristus sama-sama manusia, namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar:

PERBEDAAN 32 : Adam sebagai manusia menikah dengan seorang perempuan (Hawa) dan ia menjadi ayah jasmaniah dari anak-anaknya. Tetapi Kristus sebagai manusia tidak pernah menikah dan Ia tidak pernah menjadi ayah dari anak-anak jasmaniah. Dalam hal ini Adam dan Kristus, meskipun keduanya sama-sama manusia, memiliki perbedaan yang mendalam.

Di dalam Al-Quran kita menemukan tujuh ayat, dimana manusia secara keseluruhan disebut sebagai “Bani Adam”, yaitu “anak-anak Adam” karena semua manusia memang adalah keturunannya. Beberapa ayat referensi itu adalah: Surah al-A'raf 7:26+27+31+35+172 -- al-Isra' 17:70 -- dan Ya Sin 36:60. Kelahiran dari anak pertama Adam dengan istrinya dijelaskan demikian:

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” (Surah al-A'raf 7:189)

هُو الَّذِي خَلَقَكُم مِن نَفْس وَاحِدَة وَجَعَل مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُن إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَت حَمْلا خَفِيفا فَمَرَّت بِه فَلَمَّا أَثْقَلَت دَعَوَا اللَّه رَبَّهُمَا لَئِن آتَيْتَنَا صَالِحا لَنَكُونَن مِن الشَّاكِرِين (سُورَة الأَعْرَاف ٧ : ١٨٩)

Semua manusia disebut sebagai keturunan Adam dan isterinya dengan penjelasan demikian:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak ... (Surah al-Nisa' 4:1)

يَا أَيُّهَا النَّاس اتَّقُوا رَبَّكُم الَّذِي خَلَقَكُم مِن نَفْس وَاحِدَة وَخَلَق مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَث مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرا وَنِسَاء ... (سُورَة النِّسَاء ٤ : ١)

Tetapi tentang Kristus kita tidak pernah membaca di dalam Al-Quran bahwa Ia memiliki istri atau bahwa Ia memperanakkan anak secara jasmaniah, sebagaimana Al-Quran memberikan penjelasan mengenai Nuh, Abraham dan Yakub. Jadi Adam sangat berbeda dengan Kristus dalam hal ini, meski keduanya adalah manusia.

Anda bisa membayangkan betapa besarnya kekecewaan saya: Bahkan ketika memusatkan perhatian tentang keberadaan Adam dan Kristus, saya tidak bisa menemukan kesamaan di antara keduanya. Namun, saya justru mendapatkan perbedaan yang sangat mendalam di antara keduanya. Saat itulah saya kehilangan segala harapan saya untuk bisa memakai penafsiran standar Muslim untuk Surah 3:49 sebagai bukti untuk kesetaraan hakikat antara Kristus dan Adam. Namun, saya masih mau mencoba satu usaha lagi.

Mobile device - Print - Top