Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 15-Christ like Adam? -- 009 (Final Differences Between Christ and Adam)
This page in: -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili? -- Malayalam -- Somali -- Telugu -- Ukrainian -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

15. APAKAH KRISTUS SAMA DENGAN ADAM?
Penemuan-Penemuan Mengejutkan di dalam Al-Quran

8. Perbedaan-perbedaan Terakhir antara Kristus dan Adam


Dalam bagian terakhir ini saya mempelajari ayat-ayat Al-Quran tentang Kristus dan Adam, dan berusaha untuk terakhir kalinya untuk menemukan bukti di dalamnya kesetaraan hakikat antara Adam dengan Kristus, yang diajarkan oleh guru-guru Muslim kepada saya. Tetapi saya tidak menemukannya. Sebaliknya, saya mendapati bahwa ada beberapa perbedaan yang tidak bisa dijembatani antara Kristus dengan Adam di dalam Kitab yang paling penting bagi orang Muslim itu. Saya menyimpulkannya dalam beberapa perbedaan di bawah ini, dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran yang relevan untuk masing-masing perbedaan itu.

PERBEDAAN 33 : Adam mengakui dosanya dan meminta pengampunan kepada Allah. Akan tetapi, Kristus tidak meminta pengampunan kepada Allah, karena Ia tidak berdosa dan suci sejak masih bayi. Dalam hal ini Adam dan Kristus memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

Tentang Adam kita membaca bahwa setelah ia dan istrinya memakan buah dari pohon terlarang itu dan kemudian Allah menegur mereka tentang hal ini, karena Ia sudah membuat pohon itu terlarang bagi mereka:

Keduanya berkata (yaitu Adam dan istrinya), “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Surah al-A'raf 7:23)

قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِن لَم تَغْفِر لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَن مِن الْخَاسِرِينَ (سُورَة الأَعْرَاف ٧ : ٢٣)

Di sini sangat jelas bahwa Adam mengakui di hadapan Allah bahwa ia sudah berdosa dan bahwa ia memerlukan pengampunan dari Allah. Tetapi di dalam Al-Quran kita tidak menemukan satu ayatpun di mana Kristus meminta pengampunan dari Allah atas dosa yang mungkin dilakukan oleh-Nya. Namun, kita bahkan membaca tentang Dia di dalam pernyataan dari Roh Allah, yang menyatakan kepada Maryam tentang Kristus:

Ia (yaitu Roh Allah yang menampakkan diri kepada Maria sebagai seorang manusia) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci (tanpa kesalahan)..” (Surah Maryam 19:19)

قَال إِنَّمَا أَنَا رَسُول رَبِّك لأَهَب لَك غُلاَما زَكِيّا (سُورَة مَرْيَم ١٩ : ١٩)

Jadi perbedaan antara Adam dan Kristus sangat jelas: Adam berdosa, sedangkan Kristus tidak berdosa. Juga Adam meminta pengampunan kepada Allah, karena ia memang sudah berdosa, tetapi Kristus tidak pernah meminta pengampunan kepada Allah, karena Ia memang tidak pernah berdosa. Dalam hal ini Adam dan Kristus memiliki perbedaan yang sangat besar.

PERBEDAAN 34 : Kristus taat kepada Allah dan karena itu Allah mengangkat Kristus dari dunia ke surga untuk bersama-sama dengan Dia. Tetapi Adam tidak taat kepada Allah, dan karena itu Allah menurunkan dia dari Firdaus ke dunia. Dalam hal ini Kristus dan Adam begitu berbeda sehingga keduanya bahkan saling bertolak belakang.

Berkaitan dengan Kristus kita membaca apa yang dikatakan-Nya sendiri setelah kematian-Nya, di dalam perbincangan dengan Allah, setelah Ia diangkat oleh Allah ke surga:

116 Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". 117 Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya, yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu." (Surah 5:116+117)

١١٦ وَإِذ قَال اللَّه يَا عِيسَى ابْن مَرْيَم أَأَنْت قُلْت لِلنَّاس اتَّخِذُونِي وَأُمِّي إِلَهَيْن مِن دُون اللَّه قَال سُبْحَانَك مَا يَكُون لِي أَن أَقُول مَا لَيْس لِي بِحَق إِن كُنْت قُلْتُه فَقَد عَلِمْتَه تَعْلَم مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَم مَا فِي نَفْسِك إِنَّك أَنْت عَلاَّم الْغُيُوب ١١٧ مَا قُلْت لَهُم إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِه أَن اعْبُدُوا اللَّه رَبِّي وَرَبَّكُم وَكُنْت عَلَيْهِم شَهِيدا مَا دُمْت فِيهِم فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْت أَنْت الرَّقِيب عَلَيْهِم وَأَنْت عَلَى كُل شَيْء شَهِيدٌ (سُورَة الْمَائِدَة ٥ : ١١٦ و ١١٧)

Di sini Kristus menjelaskan kepada Allah di surga tentang sikap-Nya kepada Allah: Tidak mungkin bagi Kristus untuk mengatakan sesuatu kecuali apa yang berasal dari Allah, dan Kristus hanya mengatakan apa yang diperintahkan Allah untuk dikatakan oleh-Nya. Karena Allah Maha mengetahui segala sesuatu dan Ia sama sekali tidak menyangkal penjelasan Kristus tentang diri-Nya, maka sangat jelas bahwa pernyataan Kristus tentang diri-Nya itu memang benar dan bahwa Kristus memang sepenuhnya dan secara total taat kepada Allah. Inilah alasan mengapa Allah mengangkat Kristus dari bumi ke surga untuk bersama-Nya, sebagaimana yang sudah kita lihat di dalam Surah Al Imran 3:55 yang saya kutip di atas. Saya menambahkan referensi ini:

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat 'Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surah al-Nisa' 4:158)

بَل رَفَعَه اللَّه إِلَيْه وَكَان اللَّه عَزِيزا حَكِيما (سُورَة النِّسَاء ٤ : ١٥٨)

Sebaliknya, kita menemukan ketidak-taatan Adam dalam pernyataan ini: Maka (meskipun Allah melarangnya,) keduanya (yaitu Adam dan istrinya) memakan dari buah pohon itu (yaitu pohon yang terlarang). lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga Jannah (Taman Firdaus). Dan durhakalah Adam kepada Tuhan, dan sesatlah ia (Surah Ta Ha 20:121)

فَأَكَلا مِنْهَا فَبَدَت لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَان عَلَيْهِمَا مِن وَرَق الْجَنَّة وَعَصَى آدَم رَبَّه فَغَوَى (سُورَة طَه ٢٠ : ١٢١)

Kesaksian yang sangat jelas akan ketidak-taatan Adam terhadap Allah ini adalah alasan mengapa ia diturunkan oleh Allah dari Taman Firdaus surgawi ke dunia, sebagaimana yang kita lihat di atas di dalam Surah Al-Baqarah 2:36 (lihat Pasal 4 di atas).

Jadi di sini kita melihat sekali lagi adanya perbedaan yang tidak bisa dijembatani antara Kristus dengan Adam: Kristus taat kepada Allah tanpa syarat, sedangkan Adam sepenuhnya durhaka kepada Allah.

Sekarang saya akan menjelaskan perbedaan yang terakhir yang juga sangat menakjubkan antara Kristus dengan Adam.

PERBEDAAN 35 : Allah meneguhkan Kristus dengan Roh Kudus untuk melakukan mukjizat-mukjizat Ilahi dan karena itu Iblis tidak berkuasa atas-Nya. Tetapi Al-Quran tidak pernah menyebutkan bahwa Adam diteguhkan oleh Allah dengan Roh Kudus, atau bahwa dia melakukan mukjizat Ilahi apapun, dan karena itu Adam jatuh menjadi mangsa Iblis. Di dalam hal ini Kristus dan Adam sama sekali berbeda.

Dalam tiga ayat Al-Quran di bawah ini kita bisa membaca adanya kerjasama yang sangat unik antara Allah, Roh Kekudusan dan Kristus:

Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami (Allah) telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami (Allah) berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami (Allah) memperkuatnya (yaitu Kristus) dengan Ruhul Qudus.. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (Surah al-Baqara 2:87)

وَلَقَد آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَاب وَقَفَّيْنَا مِن بَعْدِه بِالرُّسُل وَآتَيْنَا عِيسَى ابْن مَرْيَم الْبَيِّنَات وَأَيَّدْنَاه بِرُوح الْقُدُس أَفَكُلَّمَا جَاءَكُم رَسُول بِمَا لا تَهْوَى أَنْفُسُكُم اسْتَكْبَرْتُم فَفَرِيقا كَذَّبْتُم وَفَرِيقا تَقْتُلُون (سُورَة الْبَقَرَة ٢ : ٨٧)

Rasul-rasul itu Kami (Allah) lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami (Allah) berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami (Allah) perkuat dia (yaitu Kristus) dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Surah al-Baqara 2:253)

تِلْك الرُّسُل فَضَّلْنَا بَعْضَهُم عَلَى بَعْض مِنْهُم مَن كَلَّم اللَّه وَرَفَع بَعْضَهُم دَرَجَات وَآتَيْنَا عِيسَى ابْن مَرْيَم الْبَيِّنَات وَأَيَّدْنَاه بِرُوح الْقُدُس وَلَو شَاء اللَّه مَا اقْتَتَل الَّذِين مِن بَعْدِهِم مِن بَعْد مَا جَاءَتْهُم الْبَيِّنَات وَلَكِن اخْتَلَفُوا فَمِنْهُم مَن آمَن وَمِنْهُم مَن كَفَر وَلَو شَاء اللَّه مَا اقْتَتَلُوا وَلَكِن اللَّه يَفْعَل مَا يُرِيد (سُورَة الْبَقَرَة ٢ : ٢٥٣)

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku (Allah) menguatkan kamu (Kristus) dengan ruhul qudus Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku (Allah), kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku (Allah). Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku (Allah), dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku (Allah), dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.” (Surah al-Ma'ida 5:110)

إِذ قَال اللَّه يَا عِيسَى ابْن مَرْيَم اذْكُر نِعْمَتِي عَلَيْك وَعَلَى وَالِدَتِك إِذ أَيَّدْتُك بِرُوح الْقُدُس تُكَلِّم النَّاس فِي الْمَهْد وَكَهْلا وَإِذ عَلَّمْتُك الْكِتَاب وَالْحِكْمَة وَالتَّوْرَاة وَالإِنْجِيل وَإِذ تَخْلُق مِن الطِّين كَهَيْئَة الطَّيْر بِإِذْنِي فَتَنْفُخ فِيهَا فَتَكُون طَيْرا بِإِذْنِي وَتُبْرِئ الأَكْمَه وَالأَبْرَص بِإِذْنِي وَإِذ تُخْرِج الْمَوْتَى بِإِذْنِي وَإِذ كَفَفْت بَنِي إِسْرَائِيل عَنْك إِذ جِئْتَهُم بِالْبَيِّنَات فَقَال الَّذِين كَفَرُوا مِنْهُم إِن هَذَا إِلا سِحْر مُبِينٌ (سُورَة الْمَائِدَة ٥ : ١١٠)

Di dalam ayat-ayat yang sangat unik di dalam Al-Quran ini, kita melihat ada kerjasama antara Allah, Roh Kudus dan Kristus, Putera Maryam. Melalui kerjasama ini Kristus melakukan mukjizat-mukjizat Ilahi: berbicara ketika masih bayi, menciptakan makhluk hidup, menyembuhkan orang sakit dan bahkan membangkitkan orang mati. Siapakah Roh Kudus ini, yang dipakai oleh Allah untuk menguatkan atau meneguhkan Kristus untuk melakukan mukjizat dengan persetujuan eksplisit dari Allah? Satu-satunya yang kudus adalah Allah sendiri. Allah disebut sebagai “Raja mahakudus” (al-malik al-qudduus) dua kali di dalam Al-Quran (Suras al-Hashr 59:23 dan al-Jumu'a 62:1). Dan kekudusan itulah yang membuat Allah kudus. Jadi Roh Kudus pastilah pernyataan dari hakekat keilahian Allah sendiri. Juga, Kristus melakukan mukjizat Ilahi dengan persetujuan eksplisit dari Allah, yang juga menyatakan hakekat keilahian Allah, karena hanya Allah sajalah yang bisa menciptakan dan membangkitkan orang mati, sebagaimana yang dilakukan Kristus. Jadi sangat jelas bagi saya dari analisa tiga ayat ini, bahwa Al-Quran memang mengajarkan tentang adanya kerjasama antara ketiga pribadi itu, yang masing-masing memiliki hakekat Ilahi: a) Allah, karena Ia yang menjadi sumber dari segala keilahian; b) Roh Kudus, karena Ia mengambil bagian di dalam hakekat Allah di dalam kekudusan; dan c) Kristus, yang mengambil bagian di dalam kemampuan Ilahi untuk menciptakan dan membangkitkan orang mati. Semua ini bukanlah perampasan oleh Kristus atau oleh Roh Kudus terhadap kedaulatan Allah, tetapi terjadi melalui pernyataan kehendak Allah sendiri. Karena hanya Allah sajalah yang meneguhkan dan menguatkan Kristus dengan Roh Kudus, dan Allah yang secara nyata mengijinkan Kristus untuk mencipta, menyembuhkan dan membangkitkan orang mati, yang hanya bisa dilakukan oleh Allah saja, dan karena itu berarti Ia memiliki hakekat keilahian! Karena itu saya menemukan kerjasama keilahian di dalam keselarasan yang sempurna dengan kehendak Allah, yang bekerja di dalam mukjizat Ilahi yang dilakukan Kristus untuk menciptakan, menyembuhkan dan membangkitkan orang mati. Untuk saya, ini merupakan alasan mengapa Iblis tidak memiliki kuasa atas Kristus dan inilah juga sebabnya mengapa Kristus tetap suci seperti Allah yang tanpa dosa. Dan ini juga yang menjadi alasan Allah mengangkat Kristus kepada diri-Nya sendiri dan Kristus hidup saat ini bersama-sama dengan Allah di dalam surga!

Kristus sangat unik di dalam Al-Quran karena Ia dikuatkan secara aktif oleh Allah melalui Roh Kudus. Tetapi, tidak ada satupun bagian di dalam Al-Quran yang menyebutkan bahwa Allah menguatkan Adam dengan Roh Kudus untuk melakukan mukjizat Ilahi. Namun, kita diajar bahwa Iblis bisa menguasai Adam, dan itulah sebabnya ia jatuh ke dalam dosa dan diusir dari Firdaus. Jadi di sini saya menemukan puncak perbedaan antara Kristus dengan Adam; Kristus secara aktif dikuatkan oleh Allah dengan Roh Kudus untuk melakukan mukjizat-mukjizat Ilahi, sementara Adam sama sekali tidak mendapatkan hal itu sehingga Adam tidak bisa melakukan mukjizat apapun, dan bahkan ia memberontak di dalam dosa melawan Allah dan kemudian kehilangan hak sukacita besar yang ada di Taman Firdaus.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on November 25, 2023, at 01:49 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)