Previous Chapter -- Next Chapter
18. Tidak ada tempat untuk bersembunyi (Ayub 34:22) -- Atau: Kemustahilan bersikap netral dalam berdiskusi dengan orang-orang tidak percaya
Kita dapat melihat, bahwa tidaklah mungkin untuk bersikap netral dalam diskusi dengan orang-orang yang tidak percaya. Kita memiliki pandangan hidup yang sama sekali berbeda dan kita selalu harus memiliki komitmen Kristen yang unik kepada Kristus dan firman-Nya. Lalu, apakah ada titik temu bagi kita untuk memulai diskusi dengan orang-orang yang tidak percaya?
Jika kita ingin memahami persyaratan Alkitabiah bahwa kita berpegang pada pikiran-Nya, karena takut akan Allah adalah awal dari hikmat dan disebabkan orang-orang tidak percaya berkeyakinan dengan cara berpikir yang sama sekali berbeda dan berlawanan, lalu bagaimana kita dapat melakukan diskusi dengan mereka?
Tabel berikut menunjukkan hasil kuesioner yang dilakukan di Inggris di antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk memetakan kepercayaan orang. (Lihat: W. Shipton, Worldviews and Christian Education, hal. 92-93) Perhatikanlah, hampir tidak ada area kesepakatan dalam wawasan-wawasan dunia.
Naturalisme Humanisme Sekuler | Kekristenanan yang Alkitabiah | Panteisme Zaman Baru | |
---|---|---|---|
Realitas tertinggi | Materi dan energi mati yang telah selalu ada | Allah yang tak terbatas dan transenden, yang bertindak di dalam alam semesta dan dapat diketahui oleh manusia | Alam semesta spiritual, yaitu allah/akalbudi/satu/semua |
Natur Allah | Tidak ada hal seperti itu, karena Allah adalah mitos | Sebuah pribadi (tritunggal), aktif secara kreatif, mahatahu, berdaulat, yang merupakan sumber moralitas | Allah/akal budi/satu/semua yang impersonal dan amoral |
Asal usul alam semesta dan kehidupan | Alam semesta itu abadi dan beroperasi sebagai keseragaman dari sebab dan akibat dalam sistem tertutup. Atau, menurut Teori Big Bang, alam semesta muncul tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan | Diciptakan oleh Allah oleh kuasa firman-Nya, untuk beroperasi dengan keseragaman dari sebab dan akibat dalam sistem terbuka | Manifestasi dari allah/ pikiran/satu/semua yang kekal |
Sarana untuk mengetahui kebenaran | Akal dan intuisi manusia bekerja melalui dan dikonfirmasi oleh metode ilmiah | Pengungkapan diri Allah di dalam Yesus Kristus dan melalui Alkitab, hati nurani dan akal manusia sebagai alat yang diterangi oleh Allah Roh Kudus, dan dikukuhkan oleh pengalaman | Introspeksi terlatih ditambah wahyu yang disalurkan dari allah/pikiran/satu/semua |
Sifat manusia | “Mesin” yang rumit; hewan-hewan yang sangat berevolusi | Makhluk fisik-spiritual dengan kepribadian, diciptakan menurut gambar Allah, mampu mengambil keputusan moral yang bebas, sekarang dalam kondisi terjatuh dalam dosa | Makhluk spiritual, bagian dari allah/pikiran/satu/semua, untuk sementara tinggal di tubuh material, yang adalah ilusi |
Tujuan hidup manusia | Pemenuhan diri, kesenangan, pelayanan, dan kemajuan generasi seterusnya | Membangun hubungan yang penuh kasih dengan Allah, mewujudkan potensi pribadi, melayani sesama manusia, menikmati kehidupan ini dan mempersiapkan diri untuk hidup di kekekalan | Transisi menuju kemajuan (atau regresi) sampai persatuan dengan allah/pikiran/satu/semua tercapai |
Dasar moralitas | Pendapat mayoritas, adat istiadat kontemporer, tradisi terbaik, keadaan tertentu, atau hati nurani individu | Karakter Allah yang tidak berubah (adil dan penuh belas kasihan), dinyatakan dalam Kristus dan dalam Alkitab | Dorongan dan kecenderungan batin; tidak ada perilaku "benar" atau "salah" |
Kesulitan Manusia | Ketidaktahuan tentang realitas dan potensi manusia sejati; hukum yang buruk; pemerintah yang tidak kompeten; kurangnya pemahaman dan kerja sama manusia; lingkungan tercemar | Dosa adalah pemberontakan secara sadar terhadap Allah dan prinsip-prinsipnya; upaya untuk meninggikan manusia sebagai otonom dan makhluk yang mandiri; sebagai akibatnya, gambar Allah menjadi rusak dan seluruh dunia menderita | Ketidaktahuan tentang realitas dan potensi manusia sejati; kurangnya pemahaman komunikasi supranatural; kurangnya perhatian terhadap keseimbangan lingkungan |
Solusi untuk kesulitan manusia | Pendidikan yang lebih baik, lebih banyak dukungan untuk ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, hukum yang adil, pemerintahan yang kompeten, peningkatan pemahaman dan kerja sama manusia dan merawat lingkungan | Lahir baru secara rohani melibatkan iman kepada penebusan ilahi melalui Yesus Kristus. Ini menuntun pada kehidupan baru dengan ketaatan penuh kasih kepada Allah, pemahaman diri yang memadai, hubungan manusia yang sudah sepantasnya dan perawatan atas tatanan yang diciptakan | Perubahan kesadaran, yang mengarah pada pemahaman diri yang lebih baik, hubungan manusia, dan penebusan diri |
Kematian | Akhir final dari keberadaannya di seluruh dimensinya | Awal dari keadaan lain secara sadar | Sebuah ilusi; masuk ke tahap berikutnya dalam kehidupan kosmik |
Sejarah manusia | Tidak dapat diprediksi dan tanpa tujuan menyeluruh, dipandu oleh keputusan manusia dan kekuatan di luar kendali manusia | Urutan peristiwa yang bermakna, dibimbing oleh keputusan manusia yang bebas, tetapi juga diawasi oleh Allah; bergerak menuju penggenapan rencana Allah secara keseluruhan | Ilusi dan/atau proses siklus |