Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 11-Presuppositional Apologetics -- 046 (Further examples)
This page in: -- Chinese -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Russian -- Tamil -- Ukrainian

Previous Chapter -- Next Chapter

11. APOLOGETIKA PRESUPOSISIONAL
Bagaimana Mengungkapkan Kelemahan Mendasar dan Kebohongan Yang Tersembunyi Saat Iman Kristen Diserang
BAGIAN 4 – APOLOGETIKA PRESUPOSISIONAL DALAM TINDAKAN
31. Menjawab wawasan dunia atas Tiruan Alkitabiah Unitarian -- ISLAM

f) Contoh-contoh lebih lanjut


Bandingkan apa yang Al-Quran katakan dalam ayat-ayat berikut:

(i) "Apakah yang akan Allah lakukan dengan hukumanmu jika kamu bersyukur dan beriman? Dan sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengenal." (QS 4:147)
(ii) "Barangsiapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya ia mendapat petunjuk untuk (kemaslahatan) jiwanya. Dan barangsiapa yang tersesat, maka sesungguhnya ia tersesat untuk (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan sekali-kali Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul." (QS 17:15)
(iii) "(Kami mengutus) para rasul sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar manusia tidak mendebat Allah sesudah rasul-rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 4:165)
(iv) "Dan bagi tiap-tiap umat ada rasul. Maka apabila rasul mereka datang, akan diadili di antara mereka dengan adil, dan mereka tidak akan dizalimi." (QS 10:47)
(v) "Dan kebanyakan manusia, meskipun kamu berusaha (untuk itu), mereka bukanlah orang-orang yang beriman." (QS 12:103)

Jadi Allah tidak perlu menghukum manusia jika mereka bersyukur (i) - orang pasti bertanya-tanya tentang koherensi dari pernyataan ini - dan dia tidak pernah menghukum mereka sampai dia mengutus seorang rasul (ii), dan dia telah mengutus seorang rasul kepada setiap bangsa (iv). Jika Allah ingin menyelamatkan semua orang, maka ada cara yang sangat mudah, yaitu dengan tidak mengutus seorang rasul pun. Dengan cara ini manusia akan berdebat (QS 4:165) dan Allah tidak akan menghukum mereka, karena mereka tidak mendapat peringatan (QS 17:15), dan jika Allah tahu bahwa sebagian besar umat manusia akan menjadi kafir (QS 12:103), bukankah Dia membuang-buang waktu dengan mengirimkan para rasul?

Dalam wawasan dunia Kristen, menginjili manusia adalah hal yang masuk akal, karena manusia pada hakikatnya sudah terkutuk dan perlu ditebus. Tetapi dalam Islam, hal itu tidak masuk akal sama sekali, karena manusia tidak akan dikutuk sampai mereka menolak utusan, jadi untuk apa mengutus seorang utusan?

Al-Quran juga mengajarkan "Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS 3:85). Oleh karena itu, semua rasul yang Allah kirimkan kepada manusia tidak ada gunanya. Tentu saja umat Islam dapat dengan mudah mengatakan bahwa semua rasul lainnya sebenarnya adalah Muslim, tetapi hal itu akan menghancurkan seluruh fondasi Islam; selain percaya pada Al-Quran, persyaratan utama bagi umat Islam (diabadikan dalam syahadat atau pernyataan iman, salah satu dari lima rukun Islam) adalah percaya kepada Muhammad, dan yang lainnya adalah melakukan ibadah haji jika mampu secara fisik (haji, salah satu dari lima rukun, yang terkait dengan kehidupan Muhammad) sekali dalam seumur hidup. Jadi inilah masalahnya. Jika seorang Muslim mengatakan bahwa hal-hal tersebut tidak diperlukan untuk menjadi seorang Muslim, maka kita tidak memerlukan Muhammad atau Al-Quran. Jika mereka dibutuhkan, maka semua bangsa lain yang tidak pernah mendengar tentang Mohammad akan terkutuk. Tapi mereka tidak akan terkutuk jika mereka mengikuti rasul-rasul yang diutus kepada mereka sebelumnya (QS 10:47); tetapi jika mereka mengikuti rasul selain Muhammad, maka mereka tetap terkutuk, karena Islam adalah satu-satunya agama yang diterima (QS 3:85) dan mereka tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Muhammad, karena mereka hidup sebelum Muhammad. Sudah bingung?

Singkatnya, wawasan dunia Islam sangat tidak koheren dan tidak konsisten. Pada titik ini, orang Muslim biasanya kembali kepada saya dengan jawaban yang sudah disiapkan: "Anda tidak mengerti bahasa Arab." Nah, jika saya, seorang penutur asli bahasa Arab, yang dibesarkan sebagai seorang Muslim dan belajar Islam dengan beberapa cendekiawan Muslim yang sangat terlatih tidak mengerti Islam atau bahasa Arab, bagaimana dengan 1,2 milyar Muslim di seluruh dunia yang tidak mengerti sepatah kata pun dari bahasa Arab? Dan apa yang dikatakan tentang pernyataan Al-Quran "Dan sesungguhnya Al-Quran adalah wahyu dari Tuhan semesta alam. Ruh yang terpercaya telah menurunkannya ( Al-Quran) ke dalam hatimu, wahai Muhammad, agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas" (QS 26:192-196). Sentimen yang sama tentang kejelasan bahasa "Arab" Al-Quran disebutkan dalam Al-Quran berkali-kali (QS 16:103 - 41:3 - 20:13 - 41:44 - 13:37 - 12:2 - 43:3 - 42:7 - 39:28 - 46:12).

Hal ini membuat tuduhan "Anda tidak tahu bahasa Arab" menjadi agak menarik; antara Allah berbohong dan Al-Quran tidak ditulis dalam bahasa Arab yang jelas, atau Allah adalah yang terbaik dalam hal miskomunikasi, karena apa pun yang ia maksudkan dengan "jelas" sama sekali tidak jelas.

Masih banyak lagi contoh-contoh ketidakmampuan Islam untuk memberikan dasar yang stabil bagi pengetahuan, ketidakjelasan dan ketidakkonsistenannya. Semakin kita mempelajari apa itu wawasan dunia Islam, semakin menunjukkan kebodohannya sendiri.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on November 14, 2023, at 05:52 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)