Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 004 (Jews)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN SATU: MEMAHAMI AWAL MULA ISLAM

BAB 1: WILAYAH SEBELUM ISLAM

1.2. Orang Yahudi


Tidak seperti saat ini, Arab pada masa Muhammad terdapat populasi Yahudi yang cukup besar dan mapan, dan pada kenyataannya beberapa kota (seperti Yathrib – Medinah modern – terdapat beberapa suku penguasa Yahudi). Ini adalah hasil dari beberapa gelombang imigrasi selama berabad-abad; setiap kali ada kemelut atau penganiayaan di Yudea dan Samaria, lebih banyak orang Yahudi akan melarikan diri ke Semenanjung Arab di selatan. Itulah sebabnya pada abad ke-7 Masehi, komunitas Yahudi telah menetap di seluruh wilayah tersebut. Mereka bercampur dan berdagang dengan suku-suku Arab, tetapi sesuai dengan adat istiadat mereka sendiri dan orang-orang di wilayah setempat mereka jarang kawin campur dan walaupun menetap dan dihormati, mereka tidak berasimilasi ke dalam budaya Arab setempat.

Secara umum, tampaknya diyakini bahwa kedatangan orang Yahudi di Arab dikarenakan memiliki nenek moyang yang sama dengan penduduk yang ada melalui anak-anak Abraham, Ishak dan Ismael. Meskipun tidak ada bukti nyata bahwa orang-orang Arab adalah keturunan Ismael, kisah dalam perjalanan Kejadian Ismael ke selatan ke Gurun Paran – dekat dengan Semenanjung Arab utara – mengarah pada asumsi bahwa orang-orang Arab di semenanjung pada waktu itu adalah keturunan Ismael. Meskipun orang-orang Yahudi yang baru menetap tidak terlalu tertarik untuk menjalin hubungan dekat dengan orang-orang Arab berdasarkan kekerabatan mereka tersebut, tetapi gagasan tersebut menguntungkan mereka dan akan memberikan perlindungan bagi mereka sesuai dengan aturan yang dihormati di wilayah tersebut. Akibatnya, pada saat kelahiran Muhammad, gagasan tentang pertalian antara orang Arab dan Orang Yahudi sebagai sepupu, diterima begitu saja oleh hampir semua orang.

Salah satu hasil dari sebagian besar Komunitas bebas Yahudi yang telah berakar selama bertahun-tahun adalah berkembangnya beberapa macam kepercayaan yang sangat berbeda, banyak di antaranya secara signifikan sangat jauh dari ajaran Perjanjian Lama yang baku. Adalah fakta bahwa orang-orang Arab yang masa itu sering berhubungan dengan komunitas-komunitas Yahudi, setidaknya memiliki kemiripan yang diturunkan dalam berbagai kepercayaan mereka. Orang-orang Yahudi yang tinggal di Arab menunggu datangnya Mesias, raja yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama, orang yang akan membebaskan mereka dari penindasan dan membawa mereka kembali ke Tanah Perjanjian. Kisah-kisah mereka tentang kedatangan Mesias menyebar ke dalam komunitas Arab, dan penduduk setempat juga mulai mengharapkan Mesias atau nabi yang akan datang, yang mungkin telah membuka jalan bagi penerimaan Muhammad dan pesan monoteismenya.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 05:49 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)