Mobile device - Print - Bottom

Previous Chapter -- Next Chapter

2.3. Tahun-Tahun di Mekah

---

Selama tahun-tahun awal ini, ajaran utama Islam pada intinya adalah takut akan Allah dan berbuat baik. Hanya ada sedikit bahkan tidak ada doktrin Islam yang khas pada masa itu, dan pada kenyataannya keyakinan Muhammad tidak berbeda dengan kepercayaan Kristen-Yahudi di daerah tersebut. Meskipun dia tidak memiliki sikap positif terhadap non-Muslim, dia juga tidak memusuhi mereka. Dia mengkhotbahkan kesetaraan antara Muslim (setidaknya untuk laki-laki). Namun ajaran ini tidak menarik bagi masyarakat Mekah, pertama dikarenakan suku-suku yang ada di Mekah kebanyakan kaya dan berkuasa dan sangat tidak rela menyamakan diri mereka dengan mereka yang berstatus lebih rendah (termasuk budak, pedagang yang berkunjung dan lain sebagainya), dan kedua dikarenakan mereka mendapat untung besar dari menjamu peziarah yang melakukan perjalanan ke Mekah.

Namun, terlepas dari kurangnya sambutan atas ajarannya, Muhammad masih menikmati perlindungan klannya berkat pengaruh pamannya, dan karenanya dia hidup lumayan aman di Mekah, sambil mengumpulkan sekelompok kecil pengikut agama barunya di sana (terutama para budak atau orang Arab yang lebih miskin, dengan beberapa orang dari suku-suku yang lebih kaya).

Mobile device - Print - Top