Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 025 (PILLAR 5: Hajj (pilgrimage))
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN DUA: MEMAHAMI KEYAKINAN DAN PRAKTIK ISLAM
BAB 4: RUKUN-RUKUN ISLAM

4.5. PILAR 5: Haji (Ziarah)


Haji merupakan rukun Islam kelima. Haji adalah ziarah yang dilakukan ke situs-situs suci di kota-kota suci Muslim di Mekah dan Medinah di masa Arab Saudi modern, dan selalu dilakukan pada waktu yang sama setiap tahunnya sesuai dengan kalender Islam. Haji wajib dilakukan sekali seumur hidup untuk setiap orang yang merdeka, dewasa, waras, mampu secara fisik dan keuangan. Menurut Islam, ritus haji mengingat kembali ke zaman Abraham yang dikatakan telah membangun kembali Ka'bah yang sebelumnya dibangun oleh Adam. Haji dimulai pada hari kedelapan Dzulhijjah, di bulan kedua belas dalam kalender Islam dan berakhir di hari ketiga belas pada bulan yang sama.

Haji mencakup beberapa ritus yang berbeda. Dimulai dengan persiapan, yang dikenal sebagai Ihram. Untuk kaum pria, mereka membutuhkan pakaian yang terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan, satu lembar kain membungkus tubuh dari sekitar pinggang hingga di bawah lutut dan kain lainnya menutupi bahu kiri dan diikat di sisi kanan; seorang wanita harus mengenakan pakaian biasa yang berwarna apa saja dengan menutupi kepalanya, tetapi tangan dan wajahnya tersingkap. Seorang peziarah tidak boleh terlibat dalam hubungan perkawinan, mencukur atau memotong kuku mereka, menggunakan minyak cologne atau minyak wangi, membunuh atau berburu binatang, atau berkelahi atau berdebat. Wanita tidak boleh menutupi wajah mereka, walaupun mereka berbuat demikian di negara asal mereka. Pria tidak boleh mengenakan pakaian dengan jahitan. Mandi diperbolehkan tetapi sabun beraroma wangi lebih baik dihindari.

Setelah Ihram, umat Muslim harus menyatakan niatnya, atau Niyah. Mereka kemudian melakukan perjalanan ke lingkungan Mina di Mekah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan tetap tinggal di sana sampai subuh keesokan paginya. Kemudian mereka melakukan perjalanan ke Lembah Arafat dan berdiri di tempat terbuka, memuji Allah. Di penghujung hari, mereka melakukan perjalanan ke daerah terdekat yakni Muzdalifa untuk malam itu, di mana mereka mengumpulkan batu-batu kecil untuk mereka gunakan keesokan harinya. Di pagi hari mereka kembali ke Mina dan melemparkan batu-batu itu ke pilar-pilar yang disebut Jamarât (Jumrah). Pilar-pilar batu ini mewakili iblis. Kemudian mereka melakukan pengorbanan untuk memperingati kisah Ibrahim (Abraham) dan putranya (yang mereka yakini sebagai Ismail, atau Ismael, bukan Ishak seperti yang dicatat di Alkitab). Untuk itu mereka secara tradisional menyembelih seekor domba muda atau domba dewasa, meskipun saat ini banyak peziarah membeli kupon di Mekah sebelum Haji dimulai, yang memungkinkan seekor hewan untuk disembelih di sana atas nama Allah pada tanggal 10 tanpa para peziarah harus hadir secara fisik. Walaupun demikian, daging korban akan didistribusikan ke antara orang miskin. Berikutnya, kepala para pria akan dicukur dan para wanita memotong ujung rambut mereka. Kemudian mereka kembali ke Mekah untuk tawaf, yang merupakan ritual mengitari Ka'aba tujuh kali. Kemudian kembali ke Mina untuk 3 atau 4 hari, merajami pilar-pilar yang mewakili Iblis pada setiap harinya.

Akhirnya mereka menyelesaikan Tawaf perpisahan di sekitar Ka'bah pada hari kedua belas di bulan Dzulhijjah, meminta pengampunan Allah atas segala dosa yang telah mereka lakukan dalam hidup mereka selama ini, dan haji selesai. Banyak Muslim yang kemudian mengunjungi masjid tempat Muhammad dimakamkan di Medinah, tetapi ini bukan bagian yang ditetapkan dari haji.

Beberapa Muslim saat ini pergi haji beberapa kali dalam hidup mereka dan beberapa bahkan pergi Haji setiap tahunnya meskipun ini sama sekali tidak diwajibkan. Di beberapa negara naik Haji adalah tanda status sosial dan agama; semakin sering seseorang pergi haji, semakin tinggi status yang didapatkan.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 06:04 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)