Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 070 (Belief in the preservation of the Qur’an and the corruption of the original Bible)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN LIMA: MEMAHAMI KEBERATAN MUSLIM TERHADAP INJIL
BAB 13: KEBERATAN MUSLIM TERHADAP KEKRISTENAN

13.1. Mereka Percaya Bahwa Al-Qur’an Dilestarikan dan Alkitab yang Asli Sudah Rusak


Umat Muslim mengklaim atas hal ini dalam bentuk yang berbeda tetapi pada dasarnya adalah sebagai berikut ini:

  • "(Al-Qur’an) dihafal oleh Muhammad dan kemudian didiktekan kepada teman-temannya, dan ditulis oleh para juru tulis, dan diperiksa kembali oleh Muhammad selama masa hidupnya. Tidak ada satu kata pun dari 114 pasalnya (Surah) yang pernah diubah selama berabad-abad." (Australian Federation of Islamic Councils Inc., Understanding Islam and the Muslims [Memahami Islam dan umat Muslim (pamflet)], November 1991)
  • "Tidak ada buku apa pun di dunia ini yang dapat menandingi Al-Qur’an ... Fakta yang mencengangkan tentang kitab ALLAH ini adalah tidak ada yang berubah, bahkan satu titik pun, selama seribu empat ratus tahun terakhir. …Tidak ada variasi tulisan yang dapat ditemukan di dalamnya. Anda dapat memeriksanya sendiri dengan mendengarkan pembacaan dari para muslim dari berbagai belahan dunia." (Zayed Bin Sultan, Al Nahayan Charitable Humanitarian Foundation, Basic Principles of Islam [Al Nahayan Yayasan Kemanusiaan Amal, Prinsip Dasar Islam], Abu Dhabi, UEA: 1996, halaman 4)
  • "Tidak seperti kitab suci sebelumnya, Al-Qur’an telah dipertahankan tanpa perubahan dalam teks asli Arab sejak pewahyuan, seperti yang Allah janjikan di dalamnya. Sejarah menyaksikan penggenapan janji itu, karena Kitab Allah tetap ada sampai saat ini persis sama seperti yang dinyatakan kepada Nabi dan dibacakan olehnya. Dengan segera dihafal dan dicatat oleh sejumlah besar teman-temannya, diwariskan dalam bentuk yang persis sama oleh ribuan Muslim dari generasi ke generasi hingga hari ini. … Hanya ada satu versi Al-Qur’an; kata-kata yang sama yang dinyatakan itu terus dibaca, didaras, dan dihafal dalam bahasa Arab oleh umat Muslim di seluruh world." (Saheeh International, Clear Your Doubts About Islam: 50 Answers to Common Questions [Hilangkan Keraguan Anda Tentang Islam: 50 Jawaban atas Pertanyaan Umum], Arab Saudi: Dar Abul-Qasim, 2008, halaman 28-29)

Klaim Muslim semacam itu dapat diringkas menjadi:

i) Muhammad menghafal Al-Qur’an pada saat diwahyukan.
ii) Muhammad langsung mendiktekan Al-Qur’an kepada teman-temannya yang menuliskannya tanpa ada penyuntingan.
iii) Hanya ada satu versi Al-Qur’an.
iv) Semua salinan Al-Qur’an saat ini identik tanpa varian.
v) Al-Qur’an dilestarikan dengan sempurna.
vi) Al-Qur’an lebih unggul dari kitab suci lainnya karena yang lainnya telah diubah, dan hanya Al-Qur’an saja yang terlestarikan.

Klaim promosi ini sangat umum di kalangan Muslim, baik ulama atau Muslim awam; mereka semua pada dasarnya hanyalah mempromosikan dan tidak akan mampu mempertahankan dalam pengecekan yang teliti. Sebelum kita melihat posisi Alkitab atas kriteria-kriteria ini, marilah kita terlebih dahulu melihat ke dalam Al-Qur’an itu sendiri dan memeriksa apakah ada standar ganda yang berperan.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 09:36 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)