Grace and Truth

This website is under construction !

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- 14-Christ and Muhammad -- 019 (The Mercy of God)
This page in: -- Cebuano -- English -- German? -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Somali -- Telugu -- Ukrainian -- Yoruba

Previous Chapter -- Next Chapter

14. KRISTUS and MUHAMMAD
Temuan-temuan di dalam Al-Qur'an tentang Kristus dan Muhammad

11. Rahmat Allah


Kita membaca dalam Al Qur'an bahwa Allah memanggil Yesus:

"Suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan suatu rahmat dari Kami." (Surah Maryam 19:21)

آيَة لِلنَّاس وَرَحْمَة مِنَّا (سُورَة مَرْيَم ١٩ : ٢١)

Muhammad juga disebut sebagai "rahmat" dalam Al-Qur'an:

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (Surah al-Anbiya' 21:107)

وَمَا أَرْسَلْنَاك إِلا رَحْمَة لِلْعَالَمِين (سُورَة الأَنْبِيَاء ٢١ : ١٠٧)

Kita telah mengetahui bahwa inspirasi Muhammad pada dasarnya berbeda dengan Kristus; demikian juga, makna dan isi rahmat pada kedua tokoh tersebut berbeda secara mendasar.

Malaikat Jibril dianggap telah mendiktekan Al Qur'an kepada Muhammad. Kristus tidak membutuhkan perantaraan malaikat, karena Dia sendiri adalah inkarnasi dari Firman Allah yang kekal. Sama seperti perbedaan antara pengilhaman Injil dan Al Qur'an yang sangat besar, demikian juga perbedaan antara rahmat Kristus dan rahmat Muhammad tidak dapat dijembatani. Inspirasi untuk Muhammad dapat ditemukan dalam ayat-ayat Al-Qur'an, dalam puluhan ribu pernyataannya di dalam Hadis (Tradisi Islam), dan dalam cara-cara praktis dalam perilaku sehari-harinya (al-Sunnah). Sumber-sumber ini disatukan dan dikompilasi menjadi hukum Islam (Syariah), yang terdiri dari perintah dan larangan. Hukum ini mengatur semua aspek kehidupan seorang Muslim, termasuk shalat harian, dengan kewajiban berwudhu sebelum shalat, puasa di bulan Ramadhan, zakat, ziarah (ibadah haji), dan bahkan khitanan dan penguburan. Syariah juga mencakup tatanan keluarga, warisan, kontrak, perang suci dan hukuman berat. Kehidupan seorang Muslim diatur oleh Hukum Islam, yang menurut teologi Islam, merupakan manifestasi akhir dari rahmat Allah kepada umat Islam.

Injil memperingatkan kita bahwa tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan dengan menaati Hukum Taurat, karena tidak ada seorang pun yang dapat memenuhi semua tuntutannya dengan tepat. Bahkan Hukum Islam pun terus menerus dilanggar oleh orang-orang Muslim. Jutaan orang telah mengabaikan perintah untuk salat lima waktu setiap hari; jutaan lainnya tidak secara konsisten menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan; yang lainnya tidak membayar jumlah total zakat yang harus mereka bayarkan; dan sebagian besar tidak menyelesaikan ibadah haji mereka tanpa ada kesalahan. Selain itu, berapa kali seorang pria berbuat dosa terhadap istri dan anak-anaknya, dan berapa kali kontrak bisnis dilanggar karena penipuan atau pemaksaan; berapa sering bibir seseorang mengucapkan kebohongan? Tidak ada satu orang pun yang tidak ternoda dan tercemar oleh kesombongan, dendam, kebencian, dan kekotoran batin. Hukum Allah mengutuk setiap orang dalam perbuatan, perkataan, dan niatnya. Tujuan akhir dari Hukum Taurat adalah penghakiman atas setiap orang berdosa atas kegagalannya, kesalahannya dan kerusakannya. Ya, hukum Muhammad mengorganisir umat Islam, sebagaimana Hukum Musa memusatkan kehidupan anak-anak Yakub pada Allah dan Firman-Nya. Hukum Taurat menuntut penyerahan diri sepenuhnya dan ketaatan penuh kepada Sang Pencipta. Tetapi tidak ada hukum yang dapat membenarkan orang berdosa, dan juga tidak dapat membebaskan orang yang bersalah. Hukum Taurat diberikan untuk menghakimi si pelanggar dan membinasakannya. Karena Hukum Taurat, tempat tujuan setiap orang adalah neraka. Hukum Taurat adalah hakim yang adil. Tidak ada manusia yang dapat memenuhinya.

Setiap orang yang berpikiran religius berharap dan berkeinginan untuk mendapatkan pengampunan dari Allah. Seorang Muslim berpikir bahwa:

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghalau perbuatan-perbuatan yang buruk." (Surah Hud 11:114; lihat juga Surah Fatir 35:29-30)

إِن الْحَسَنَات يُذْهِبْن السَّيِّئَات (سُورَة هُود ١١ : ١١٤)

Namun menurut Islam, tidak ada seorang Muslim pun yang bisa yakin akan pengampunan dosa-dosanya hingga Hari Penghakiman. Hukum mereka tidak menawarkan korban pengganti, dan juga tidak memberikan keselamatan cuma-cuma kepada mereka. Setiap Muslim akan menerima upahnya pada Hari Penghakiman, ketika semua kesalahan dan kegagalannya akan disingkapkan. Hukum Taurat pada akhirnya akan menghukum para pengikutnya. Muhammad mengakui bahwa semua pengikutnya pasti akan masuk neraka:

"Kami akan mengumpulkan mereka dan setan-setan, kemudian kami akan mengepung mereka di sekeliling neraka (Jahannam) dalam keadaan berlutut... Sungguh, tidak ada seorang pun di antara kamu, melainkan dia akan masuk ke dalamnya; yang demikian itu telah menjadi ketetapan yang pasti dari Tuhanmu." (Surah Maryam 19:68,71)

لَنَحْشُرَنَّهُم وَالشَّيَاطِين ثُم لَنُحْضِرَنَّهُم حَوْل جَهَنَّم جِثِيّا ... وَإِن مِنْكُم إِلا وَارِدُهَا كَان عَلَى رَبِّك حَتْما مَقْضِيّا (سُورَة مَرْيَم ١٩ : ٦٨ و ٧١)

"Untuk itulah Dia menciptakan mereka. Dan telah genaplah firman Tuhanmu: "Sungguh, Aku akan memenuhi neraka (Jahannam) dengan roh-roh (Jin) dan manusia semuanya. " (Surah Hud 11:119, 120)

وَلِذَلِك خَلَقَهُم وَتَمَّت كَلِمَة رَبِّك لأَمْلأَن جَهَنَّم مِن الْجِنَّة وَالنَّاس أَجْمَعِين (سُورَة هُود ١١ : ١١٩ و ١٢٠)

Kami mengakui bahwa semua orang Kristen, Hindu, Buddha, dan Muslim pada dasarnya adalah orang berdosa. Tidak ada manusia yang baik, "karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." (Roma 3:23)

Kristus sendiri hidup menurut Hukum Taurat dan menuntut kita untuk memenuhi perintah kasih-Nya juga. Namun, tujuan utama-Nya bukanlah untuk menetapkan hukum yang akan menghukum manusia, tetapi untuk menyatakan kasih karunia Allah kepada semua orang berdosa dan membenarkan mereka secara cuma-cuma. Kristus menghidupi apa yang Dia ajarkan, dan Dia sendiri telah menggenapi Hukum Taurat, membuktikan bahwa Dia layak menjadi Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia (Yohanes 1:29).

Tujuh ratus tahun sebelum Kristus, Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa seseorang akan datang sebagai pengganti kita, menderita di bawah penghakiman Allah untuk menggantikan kita:

“Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan disakiti Allah.
akan tetapi, dia ditikam karena pemberontakan kita,
dia diremukkan karena kejahatan kita.
Hajaran yang mendatangkan damai sejahtera bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan karena bilur-bilurnya kita disembuhkan.
Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,
tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.”

(Yesaya 53:4-6 TB2)

Kristus menyelamatkan para pengikut-Nya dari kutukan Hukum Taurat dan membebaskan mereka dari penghakiman di Hari Akhir. Dia membenarkan mereka yang menerima Dia dan percaya kepada-Nya. Tentunya, Dia telah mendamaikan Allah dengan manusia dan mengaruniakan kepada mereka kedamaian yang kekal. Rasul Paulus mendorong kita untuk menerima hak istimewa rohani ini, dengan menulis:

“Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia
kita dibenarkan oleh Allah.”

(2 Korintus 5:20, 21 TB2)

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on November 09, 2023, at 09:30 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)