Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 027 (CHAPTER FIVE: ISLAMIC UTOPIA)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN DUA: MEMAHAMI KEYAKINAN DAN PRAKTIK ISLAM

BAB 5: UTOPIA ISLAM


Meskipun diskusi tentang kepercayaan Muslim lainnya sebagian besar berada di luar cakupan buku ini, satu bidang lain layak disebutkan di sini di dalam bab pendek ini: konsep Utopia (negeri impian) Islam.

Hampir setiap filosofi atau agama memiliki beberapa konsep tentang masyarakat yang sempurna, dan Islam juga demikian. Namun, dalam setiap agama dan filosofi lain, masyarakat yang begitu sempurna adalah tujuan masa depan untuk dituju, diupayakan, atau kemajuan untuk dicapai. Islam tidak demikian, masyarakat Islam yang sempurna telah muncul dalam generasi pertama Islam. Demikian Muhammad menyatakannya:

"Yang terbaik di antara masyarakat adalah orang-orang di zamanku [yaitu, (generasiku) di abad ini] dan kemudian mereka yang datang setelahnya [yaitu, (generasi) di abad berikutnya]." (Sahih Bukhari).

Memiliki konsep masyarakat yang sempurna dalam Islam seperti yang di masa lalu dan bukan di masa depan mungkin menjelaskan mengapa kita melihat semakin banyak Muslim yang mencoba menghidupkan kembali masa lalu dengan rincian yang persis, apakah dalam cara berpakaian, bagaimana penampilan mereka, masyarakat bagaimana yang harus mereka miliki, bagaimana memerintah masyarakat seperti itu dan sebagainya. Hal-hal tersebut telah dicoba beberapa kali oleh kelompok-kelompok Islam tertentu, atau oleh negara seperti Pakistan, Afghanistan, atau Sudan dan sebagainya; tetapi setiap usaha tersebut tidak menghasilkan masyarakat yang sempurna, mereka mengatakan berarti mereka belum melakukannya dengan benar, dan mencari tahu hal-hal yang mereka lupakan. Hal ini menyebabkan lebih banyak kemunduran untuk sebagian Muslim, yang ingin hidup dalam "masyarakat yang sempurna" berarti hidup sama persis dengan mereka yang hidup di Arab pada abad ke tujuh, dengan keengganan yang besar untuk merangkul cara hidup modern.

Jika kita melihat penampilan dari kelompok dan negara Islam yang mengaku mengikuti Islam selama seratus tahun terakhir sejak jatuhnya Kesultanan Utsmaniyah di tahun 1922, kita melihat kecenderungan di mana setiap dari mereka lebih radikal daripada yang ada sebelumnya. Dengan demikian telah terjadi peningkatan kekerasan baik di antara kelompok-kelompok politik Islam dalam seratus tahun terakhir dalam upaya mereka untuk lebih menyamai praktik-praktik Muhammad, dan peningkatan jumlah Muslim yang ingin mendirikan Syariah (hukum Islam) di seluruh dunia.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 06:05 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)