Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 078 (Objections to the trinity)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN LIMA: MEMAHAMI KEBERATAN MUSLIM TERHADAP INJIL
BAB 13: KEBERATAN MUSLIM TERHADAP KEKRISTENAN

13.3. Keberatan Terhadap Trinitas


Keberatan ketiga yang akan kita lihat adalah keberatan mereka terhadap Trinitas. Meskipun umat Muslim menolak konsep trinitas Kristen, Al-Qur’an dan Hadis menolak atas sesuatu yang lain. Al-Qur’an menuduh orang Kristen menyembah dua allah, yaitu Yesus dan Maria di luar dari Allah (Al-Qur’an 5:116-117), atau tiga allah (Al-Qur’an 5:73, 4:171). Bahkan umat Muslim modern, ketika mereka berbicara tentang trinitas, mengklaim bahwa ke-Kristenan mengajarkan Allah adalah tiga pribadi di dalam satu pribadi. Berikut adalah bagaimana seorang apologet Muslim menempatkannya:

"Menurut Katekismus Gereja Kristen, "Bapa adalah seorang pribadi, Putra adalah seorang pribadi, dan Roh Kudus adalah seorang pribadi; tetapi mereka bukanlah tiga pribadi melainkan satu pribadi‟." (Dr. Zakir Naik, Konsep Trinitas!! - kuliah yang diberikan 2012).

Namun, seperti yang diketahui setiap orang Kristen, tidak ada satu pun Katekismus Kristen yang mengatakan itu; sebaliknya orang Kristen mengatakan bahwa Allah adalah tiga pribadi dalam satu "substansi" atau natur. Orang Kristen tidak pernah mengatakan bahwa ketiga pribadi itu adalah satu pribadi, melainkan Satu Keberadaan adalah tiga pribadi.

Sebagai umat manusia kita tidak memiliki hak, otoritas, atau kemampuan memberi tahu Allah siapakah Dia, hanya Allah yang memiliki hak, otoritas, dan pengetahuan untuk memberi tahu kita siapakah Dia. Jadi kita harus mengambil firman Allah sebagai otoritas kita untuk memberitahukan kita siapakah Allah itu. Dalam Alkitab sejak awalnya Allah dinyatakan sebagai satu Allah:

"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN, TUHAN adalah esa." (Ulangan 6:4; Markus 12:29).

Doktrin ini adalah fondasi bagi ke-Kristenan dan Alkitab bersikeras atasnya. Rasul Paulus mengatakan:

"kalau ada satu Allah - yang akan membenarkan baik orang-orang yang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman" (Roma 3:30),

dan

"Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" (1 Timotius 2:5).

Pada saat yang sama Alkitab tidak menyajikan kesatuan ini sebagai kesatuan yang sederhana melainkan kesatuan yang menyatukan. Ayat dalam Ulangan menggunakan kata Echad “אֶחָֽד”. Kata dalam Alkitab ini sering digunakan untuk arti "bersatu" seperti dalam Kejadian 2:24 "keduanya menjadi satu daging", Kejadian 11:6 "Satu bangsa", Keluaran 36:13 "menjadi satu", Keluaran 23:29 "satu tahun" dll. Ada kata lain dalam bahasa Ibrani yang berarti satu: yachid “יָחִיד”. Kata ini selalu berarti numerik mutlak seperti dalam Hakim-Hakim 11:34 "anaknya yang tunggal," dan Amsal 4:3 "anak tunggal." Kata ini tidak pernah digunakan untuk merujuk kepada Allah di mana pun dalam Alkitab.

Jadi, apa yang dinyatakan Alkitab tentang ketiga pribadi Allah?

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 11:38 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)