Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map?


Afrikaans
عربي
বাংলা
Dan (Mande)
Bahasa Indones.
Cebuano
Deutsch
English-1
English-2
Español
Français
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
മലയാളം
O‘zbek
Peul
Português
Русский
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Yorùbá
中文



Home (Old)
Content (Old)


Indonesian (Old)
English (Old)
German (Old)
Russian (Old)\\

Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 074 (Are all current copies of Qur’ans identical with no variants?)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?

Previous Chapter -- Next Chapter

17. Memahami Islam
BAGIAN LIMA: MEMAHAMI KEBERATAN MUSLIM TERHADAP INJIL
BAB 13: KEBERATAN MUSLIM TERHADAP KEKRISTENAN
13.1. Mereka Percaya Bahwa Al-Qur’an Dilestarikan dan Alkitab yang Asli Sudah Rusak

13.1.4. Apakah semua salinan Al-Qur’an saat ini identik tanpa varian?


Klaim bahwa semua Al-Qur’an saat ini identik tanpa varian mengartikan satu dari dua hal berikut ini: orang tersebut hanya melihat satu versi Al-Qur’an Arab dan karenanya tidak benar-benar tahu apa yang mereka bicarakan, atau sederhananya, mereka sedang berbohong. Hari ini kita memiliki edisi-edisi Al-Qur’an yang berbeda di berbagai negara. Saya pribadi memiliki 5 edisi berbeda! Carilah bab pertama dari Al-Qur’an dalam Al-Qur’an Maroko dan juga dalam Al-Qur’an Saudi. Di dalam Al-Qur’an Maroko ayat "Dalam nama Allah, yang Maha Penyayang, Yang Secara Khusus Penyayang" tidak termasuk bagian dari bab pertama, tetapi dalam edisi Saudi adalah ayat pertama dari bab pertama. Ayat ketujuh dalam edisi Saudi "Jalan mereka yang telah Engkau limpahkan nikmat, bukan dari mereka yang telah membangkitkan kemarahan [Mu] atau dari mereka yang tersesat" dihitung sebagai ayat 6 dan 7 dalam edisi Maroko. Ini mungkin tampak sebagai hal yang tidak penting bagi non-Muslim tetapi ini sangat penting bagi umat Muslim, karena Muslim menganggap siapa pun yang menolak satu ayat saja dari Al-Qur’an akan diperlakukan sebagai non-Muslim, tetapi mereka membuat pengecualian untuk ayat pertama tersebut karena para cendekiawan Muslim dahulu dan juga sekarang tidak sepakat jika ayat itu merupakan bagian dari Al-Qur’an ataukah hanyalah pembukaan untuk setiap bab. Cendekiawan Muslim sebenarnya memiliki tiga pendapat yang berbeda:

1) itu adalah bagian dari setiap bab kecuali bab 9,
2) itu hanya bagian dari bab pertama, atau
3) itu bukan bagian dari setiap bab.

Hal itu berarti kita memiliki 111 ayat yang ditambahkan ke Al-Qur’an atau 112 ayat yang dihapus dari Al-Qur’an atau ada 1 ayat yang ditambahkan. Dengan demikian klaim tidak ada varian Al-Qur’an adalah klaim yang sepenuhnya salah. Beberapa cendekiawan Muslim telah mencoba menyiasatinya dengan mengatakan:

"Hal itu perlu dicatat bahwa umat dengan suara bulat menyetujui bahwa baik orang yang menegaskannya maupun orang yang menyangkalnya tidak boleh digambarkan sebagai orang tidak percaya, karena ada perbedaan pendapat keilmuan atasnya. Ini berbeda dengan kasus seseorang yang menyangkal surat yang di atasnya ada konsensusnya atau yang menegaskan sesuatu yang tidak dikatakan oleh siapa pun; dia harus dianggap sebagai orang tidak percaya menurut konsensus keilmuan." (Abu-Shawkaani, Nayl al-Awtar, volume 2, halaman 215).

Namun, itu sama sekali tidak menjawab masalah karena kita tetap tidak memiliki Al-Qur’an Arab yang seragam tanpa varian.

www.Grace-and-Truth.net

Page last modified on January 05, 2024, at 11:32 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)