Grace and TruthThis website is under construction ! |
|
Home Afrikaans |
Home -- Indonesian -- 17-Understanding Islam -- 082 (Objections about Christ's crucifixion and resurrection)
This page in: -- Arabic? -- Bengali -- Cebuano? -- English -- French -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Kiswahili -- Malayalam -- Russian -- Somali? -- Ukrainian? -- Yoruba?
Previous Chapter -- Next Chapter 17. Memahami Islam
BAGIAN LIMA: MEMAHAMI KEBERATAN MUSLIM TERHADAP INJIL
BAB 13: KEBERATAN MUSLIM TERHADAP KEKRISTENAN
13.4. Keberatan Tentang Penyaliban dan Kebangkitan KristusSetelah membahas tiga keberatan umum, sekarang marilah kita lihat hal umum lainnya yang diyakini oleh Islam, yaitu bahwa meskipun memang benar ada penyaliban, tetapi bukan Yesus yang berada di kayu salib melainkan seseorang yang hanya mirip seperti Dia. Sebenarnya hanya ada satu ayat dalam Al-Qur’an tentang penyaliban, dan ayat ini ambigu dalam bahasa Arab aslinya. Terjemahan harfiah dari ayat tersebut mengatakan: "Dan perkataan mereka: ‘Kami telah membunuh Mesias, Yesus, putra Maryam, utusan Allah’, dan mereka belum membunuh-Nya, dan mereka belum menyalibkan-Nya, dan tetapi (hal itu) diserupakan bagi mereka, dan bahwa mereka yang berselisih dengan dia berada dalam keraguan dari (dia), Mereka tidak memiliki pengetahuan di dalam dia, kecuali mengikuti spekulasi, dan pastinya, mereka belum membunuhnya." (Al-Qur’an 4:157)
Kata-kata di sini diterjemahkan sebagai "diserupakan bagi mereka" (shubbiha lahum) telah diterjemahkan sebagai:
Dengan demikian Anda dapat melihat bahwa tidak ada konsensus yang jelas tentang makna sebenarnya. Kata-kata ini telah diterjemahkan lebih dari dua puluh cara yang berbeda, dari arti "itu terlihat bagi mereka" hingga "Angan-angan mereka telah menciptakan begitu banyak kebingungan karena kurangnya bukti [historis] atas perkataan mereka". Kebingungan ini tercermin dalam tafsiran Al-Qur’an; beberapa sumber memberitahu kita bahwa orang mengambil tempat Kristus (disalibkan), yang lainnya mengatakan bahwa orang tersebut adalah Yudas Iskariot, dan yang lain mengatakan bahwa itu adalah Yesus tetapi dia tidak sampai mati. Seorang penafsir Al-Qur’an al-Razi dalam tafsirannya atas ayat ini mengajukan pertanyaan yang sangat bagus tentang gagasan adanya orang lain yang menyerupai Yesus.
Razi mencoba menjawab pertanyaannya sendiri dengan jawaban yang sangat konyol, seperti mengatakan: "jika Jibril menyelamatkan Yesus, itu akan membuat mukjizat Yesus begitu besar sehingga akan mencapai tingkat yang memaksa orang-orang untuk percaya, di mana hal itu tidaklah halal." Pada akhirnya dia benar-benar mengakui mengapa dia menolak kesimpulan logis dari semua pertanyaannya: Al-Qur’an mengatakan sebaliknya. Penyaliban Yesus adalah fakta sejarah yang bahkan tidak disangkal oleh para sarjana ateis saat ini. Bart Ehrman (yang dikenal karena tidak berkomitmen kepada Kristus), misalnya, mengatakan penyaliban Yesus atas perintah Pontius Pilatus adalah elemen yang paling pasti terhadap dia (A Brief Introduction to the New Testament [Pengantar Singkat untuk Perjanjian Baru]). Ini hanyalah fakta yang tak terbantahkan. Apakah kita seharusnya menolak atau meragukan hal itu karena seseorang yang datang enam ratus tahun kemudian dan mengucapkan dua kata yang tidak benar-benar dipahami oleh para pengikutnya sendiri tetapi mereka berpikir bahwa kedua kata itu berarti bahwa bukan Yesus yang berada di kayu salib tetapi orang lain yang mirip dengannya? Yang benar saja! Akankah umat Muslim terhibur dengan ide yang konyol seperti itu jika hal itu dilakukan kepada Muhammad? Al-Qur’an dan sejarah Islam mengatakan Muhammad bersembunyi di sebuah gua bersama Abu Bakar ketika dia melarikan diri dari Mekah ke Medinah (Al-Qur’an 9:40). Bagaimana jika kita mengatakan bahwa ketika mereka keluar dari gua itu bukan Muhammad tetapi seseorang yang dalam pandangan Abu Bakar yang menyerupai Muhammad? Lagi pula, ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis oleh orang ini setelah keluar dari gua, memang sangat berbeda dengan yang ditulis di Mekah sebelumnya. Kami melihat perubahan karakter yang berbeda karena Muhammad menjadi lebih kejam setelah insiden di gua tersebut. Dia mengubah tujuan-tujuannya; dia berubah menjadi seorang pejuang dan dalam waktu satu tahun sejak keluar dari Gua itu dia mulai menyerang suku-suku lain yang sebelumnya dia tidak pernah menyerang siapa pun juga. Akankah umat Muslim berpikir ide seperti itu harus ditanggapi dengan serius? Tentu saja tidak! Begitulah perasaan umat Kristen ketika kita mendengar "itu terlihat demikian bagi mereka". Sisa ayat itu mengatakan "mereka yang tidak setuju dengan dia meragukan dia, Mereka tidak memiliki pengetahuan dalam dia, kecuali mengikuti spekulasi" tetapi seperti yang kita lihat, umat Muslimlah yang ragu dan mengikuti spekulasi, sebaliknya umat Kristen telah menyetujui fakta ini sepanjang sejarah: "bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. " (1 Korintus 15:3-5)
Kredo ini berasal dari akhir 30-an / awal 40-an M, yang berarti dibuat antara 5-7 tahun sejak penyaliban. Di luar Alkitab, kita juga memiliki Kredo Rasul, yang menyatakan bahwa Yesus: "menderita di bawah Pontius Pilatus, disalibkan, mati, dan dikuburkan; dia turun di antara orang mati. Pada hari ketiga dia bangkit kembali."
|